Kapolda Nahak Ajak Wartawan Sajikan Berita Menyejukan ke Warga Papua Barat

Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak saat coffe morning bersama wartawan,Rabu (28/8)/Alberth

MANOKWARI - Untuk menyejukkan pemberitaan dan perlindungan keamanan pasca aksi unjuk rasa di wilayah hukum Polda Papua Barat pada 19 Agustus lalu, maka Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak melakukan tatap muka bersama pekerja media.

Diantaranya adalah para pimpinan redaksi, wartawan media online, wartawan media cetak dan elektronik di kabupaten Manokwari, Rabu (28/8).

Tatap muka yang dikemas dalam acara minum kopi pagi itu digagas oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Barat, AKBP Mathias Krey dan jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda mengharapkan untuk menyiarkan konferensi tentang Manokwari melalui pemberitaan. 

Kata Kapolda, agar masyarakat tetap beraktivitas tanpa harus takut karena membaca pemberitaan media di Papua Barat. 

Kaitan dengan para pendukung yang terlibat pada aksi massa pada 19 Agustus lalu, katanya sudah ada di aman dan sedang diselesaikan untuk melengkapi masing-masing yang diharapkan.

Untuk menjawab itu, Kapolda Papua Barat tidak sendiri tetapi didampingi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Barat Kombes Pol Robert Dacosta juga menjelaskan tentang mencari solusi yang diperlukan.

Menurut Dacosta, para pelaku yang terlibat saat ini berjumlah 7 orang, dan kini masih dalam pengembangan, termasuk pengumpulan alat bukti pasca-kerusuhan, meskipun sudah ditetapkan tersangka.

Diskusi pun menjadi serius kompilasi, bangun media, lontarkan pertanyaan untuk membantu proses penanganannya. Namun demikian, dijawab saat ini.

Untuk kerugian atas, kerusakan akibat pasca kerusuhan di kabupaten Manokwari, Kota Sorong, dan Fakfak. Jelas Kapolda, hingga sekarang Polda belum mendapat laporan lengkap, termasuk perhitungan kerugiannya. 

Intinya, lanjut Kapolda sesuai arahan Kapolri untuk dikirim kepada wartawan agar memberitakan informasi yang mendidik dan menyiarkan orang Papua Barat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap aman dalam beraktivitas.