RSUD Biak Siap Jadi RS Rujukan Regional Wilayah Saireri

Acara peletakan batu pertama pembangunan UGD RSUD Biak, Jumat (23/8) lalu/Istimewa

BIAK — Bupati Biak Numfor Herry Ario Nap menegaskan, Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Biak siap menjadi rumah sakit rujukan regional untuk wilayah Saireri, Provinsi Papua

"Kami sangat mendukung komitmen dari Dinas Kesehatan Papua yang akan menjadikan RSUD Biak sebagai rumah sakit rujukan regional di wilayah Saereri dan dikelola menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2021 mendatang " ucapnya pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Biak, Jumat (23/08) lalu.

Dibantu Dinkes Provinsi, Pemkab Biak juga berkomitmen agar RSUD Biak ini pada 2021 harus naik status dari type C menjadi B dan akan menjadi rumah sakit rujukan bagi wilayah Teluk Cenderawasih. 

Herry mewakili pemerintah Daerah dan masyarakat Biak Numfor berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan Papua yang telah menyiapkan dan mengalokasikan anggaran bagi pembangunan UGD RSUD Biak.

“Kami dari Pemda Biak akan terus mengawal pembangunan gedung ini agar dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu. Saya selaku Bupati berkomitmen mendukung terus RSUD Biak dengan menambah fasilitas dan sarana prasana demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ucapnya

Dia pu  menyambut baik apa yang telah di programkan oleh Dinkes Papua.

"Tentunya kami siap bersinergi, termasuk dalam hal sharing anggaran,” tukasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Papua drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, untuk pembangunan UGD RSUD Biak menelan dana sekitar Rp 16 miliar dari Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua, dimana ditargetkan rampung akhir 2019 dan Januari 2020 harus dimulai uji fungsi. Pembangunan UGD ini juga dalam rangka mendukung penyelenggaraan PON XX Papua tahun 2020.

“Kita bersama Pemda Biak Numfor berkomitmen agar RSUD Biak ini nanti tahun 2021 harus kita tetapkan jadi B dan menjadi rumah sakit rujukan bagi wilayah Teluk Cenderawasih. Karena itu, saya sudah minta manajemen harus penuhi kriteria SDM, sarana prasarana, fasilitas kedokteran. Saat ini, RSUD Biak yang sempat turun kelas dari C ke D kini diperbaiki kembali statusnya ke C," terangnya

Lanjut Aloysius, Dinkes Papua berterima kasih kepada Pemda Biak Numfor, terutama semangat dan komitmen Bupati Biak Numfor Herry Ario Nap dalam membangun sektor kesehatan.

"Buktinya, selain pembanguan RSUD Biak, juga 9 dari 12 Puskesmas di Biak Numfor sudah terakreditasi," pujinya

Sebelumnya, pada Sabtu (20/7), Bupati Herry juga meletakan batu pertama pembangunan gedung poliklinik berlantai tiga  RSUD Biak. 

Mantan Direktur RSUD Abepura ini juga mengapresiasi kehadiran para mantan bupati dan mantan direktur RSUD Biak dalam kegiatan seperti ini.

“Saya kagum, ini hal langka di Papua. Saya jarang dapat ini di Papua. Ada Pak Yusuf Maryen, Obet Albert Sroyer. Mereka hadir dan memberi dukungan dan kontribusi pemikiran,” kata Aloysius.**