Gubernur Papua: Insiden Surabaya Tidak Cukup Hanya Dengan Kata Maaf

Gubernur Papua, Lukas Enembe

JAYAPURA-Gubernur Papua, Lukas Enembe mendesak Kepolisian segera mengusut dan menangkap pelaku rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Hal ini disampaikannya kepada pers di Jayapura, Selasa (20/8). Menurut dia, tindakan rasisme yang dilakukan sejumlah ormas terhadap mahasiswa Papua di Surabaya merupakan masalah yang serius dan berbahaya. Sehingga tidak cukup hanya dengan kata 'Maaf' dari para pemimpin daerah.

“Rasisme Ini masalah yang berbahaya di dunia, yang mana saat ini kita hadapi, masalah ini yang sangat berbahaya kalau sudah bicara seperti ini tidak bisa disederhanakan (hanya dengan kata maaf),” ungkap Gubernur. Dikatakan, para pelaku yang melakukan tindakan rasisme sudah selayaknya ditangkap agar tidak memperbesar persoalan

"Orang yang berbicara model seperti ini, tidak mengetahui kondisi masalah yang ada di Papua,"ujarnya

“Kami minta ketegasan dari pihak kepolisian untuk menangkap mereka yang mengatakan soal rasisme, dan hal seperti ini bukan hanya sekali, akan tetapi sudah berulang kali di ucapkan, rasisme ini luar biasa,”sambungnya

Disampaikan Gubernur, masalah yang ada di Papua itu rumit,  tidak semudah yang dibayangkan, apalagi jika sudah menyangkut soal Rasisme dan ketidakadilan seperti ini. “Rasisme itu sudah bertahun-tahun terjadi untuk orang Papua, sehingga tidak bisa serta-merta langsung minta maaf, itu tidak bisa, harus datang ke Papua dan menyampaikannya langsung,”katanya.

Dia menambahkan, jika tidak diselesaikan dan menangkap pelaku yang mengatakan  hal tersebut, maka pihak pemprov akan menarik  semua mahasiswa yang ada di luar Papua.

“Jika mereka begitu terus, saya mau tarik semua mahasiswa. Saya tadi sudah berbicara dengan Gubernur Papua Barat,  untuk atur mahasiswa ini ditaruh Uncen dan Unipa, mereka tidak boleh hidup di NKRI seperti ini karena mereka menjadi ancaman terus ,”pungkasnya.**