Wacana Penundaan

Pertemuan dengan Presiden Tentukan Jadi Tidaknya PON di Papua

Gubernur Papua,Lukas Enembe/Istimewa

JAYAPURA -Gubernur Papua, Lukas Enembe direncanakan pada 19 Agustus mendatang akan bertemu Presiden Jokowi guna membahas evaluasi kesiapan pelaksanaan PON di Papua

Kepada pers di Jayapura, Jumat (16/8), Gubernur mengaku akan meminta petunjuk Presiden soal jadi tidaknya pelaksanaan PON di Papua yang rencananya akan digelar pada Oktober 2020 mendatang

"Kami beberapa waktu lalu bertemu Erik Tohir (Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018) dan membicarakan soal peralatan pertandingan. Kami mau pinjam peralatan pertandingan yang dipakai saat Asian Games lalu, namun dia (Erik Tohir), mengatakan untuk peralatan pertandingan, harusnya satu tahun sebelumnya sudah dipersiapkan. Tapi ini sampai sekarang belum ada. Kapan kita belanja? Sementara kita mau pinjam alat bekas Asian Games saja sudah tidak ada,"ujar Gubernur 

"Rencananya tanggal 19 agustus, kita mau ketemu presiden untuk bicarakan ini, jadi tidaknya PON di Papua, karena ini agenda nasional  bukan agenda daerah. Jadi Presiden bisa dengan kabinet baru. Inpres PON saja, sekarang baru masuk di ibu Puan Maharani (Menko PMK)," jelas Gubernur

Wacana penundaan ini, menurut Gubernur bukannya tanpa alasan mengingat untuk pembangunan infrastruktur PON saja semuanya harus dibangun dari nol. 

"Untuk PON saja kita masih butuh anggaran Rp4 triliun, kecuali negara mau turun tangan,"keluhnya

Selain perhelatan PON, Provinsi Papua juga akan menjadi tuan rumah beberapa agenda nasional seperti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Oktober 2019 dan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) 2020 mendatang. Ini pun dikeluhkan Gubernur karena terkendala anggaran.

"Anggaran Popnas dan Porwanas, ini dapat uang dari mana? Tapi pastinya kita akan bicarakan lagi terkait ini dengan pusat,"kata gubernur

Peralatan Pertandingan 

Menambahkan pernyataan Gubernur, Sekda Papua, Hery Dosinaen mengungkapkan untuk peralatan pertandingan PON, instrumen awalnya Gubernur telah meminta kepada Menpora dan sudah menjanjikan kepada Gubernur beserta ketua DPR dan seluruh jajaran wakil gubernur, yaitu bahwa semua instrumen yang  dipakai saat Asian Games akan dihibahkan ke Provinsi Papua.

"Ternyata setelah kita konsolidasi dengan Kemenpora, alat-alat tersebut sudah diinstruksikan ke setiap cabor, sehingga sangatlah tidak mungkin akan mengembalikan dan juga kondisi alat-alatnya juga pasti tidak memenuhi syarat dan ketika kita konfirmasi ke pengurus cabor itu menjadi milik mereka,"ungkap Hery

Inilah yang kemudian menjadi tantangan, oleh karenanya, lanjut Hery, hingga saat ini Gubernur meminta untuk dilakukan evaluasi secara total semua persiapan PON termasuk instrumen-instrumen, akomodasi yang nantinya akan disampaikan saat pertemuan dengan Presiden 

"Segera mungkin Gubernur akan memberikan laporan kepada Presiden terkait iven nasional ini. Meski begitu tentunya pemerintah Provinsi Papua, KONI, PB PON, dan seluruh masyarakat Papua harus siap dan optimis untuk PON ini tetap berlangsung di tanah Papua sesuai jadwal yang telah ditentukan," tegas Hery

"Semua ini adalah keputusan presiden. Namun apa yang disampaikan bapak Gubernur tadi, tentunya kita tetap akan persiapkan hari ini dan seterusnya, tetap kita laksanakan,"tegasnya lagi.*