SMK Se-Papua Barat Didorong untuk Revitalisasi 

Bersama Usai Kegiatan Loka Karya/Istimewa

JAYAPURA-Kabid Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Agus Sroyer. Spd, mengundang Kepala-kepala SMK Se Provinsi Papua Barat, dalam sebuah lokakarya yang digelar selama tiga hari (18-20 Juli) di Hotel Oriestom Bay di Kota Manokwari, Papua Barat. Kegiatan tersebut menghasilkan rumusan final program kerja revitalisasi SMK.

“Kami mengharapkan kerjasama dan kolaborasi dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) di Papua Barat agar lulusan SMK dapat membantu DUDI memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya dari lokal. Tugas kami adalah membantu perusahaan-perusahaan yang ada, dan kolaborasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak," terang Sroyer dalam rilisnya kepada wartaplus, Senin (22/7).

Hal senada disampaikan James Modouw, Staf Ahli Menteri Hubungan Pusat dan Daerah ini mendorong agar revitalisasi kurikulum dan strategi sekolah Vokasi di Papua Barat dapat disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan permintaan pasar regional.

“Sejatinya, kurikulum yang diterapkan harus mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Industri. Ini yang disebut dengan: market driven," ujarnya.

Modouw memberikan alasan kritis rendahnya penyerapan lulusan sekolah vokasi selama ini, salah satunya adalah karena ketidak sesuaian kurikulum dengan kebutuhan industri. Modouw kemudian memberikan rekomendasi penyesuaian kurikulum dengan aktifitas bisnis dan sektor unggulan di Provinsi Papua Barat menjadi prioritas loka karya dan strategi revitalisasi ini.

Selain untuk pemenuhan kebutuhan permintaan pasar Industri, Hadir Pula Mena Azhari, dari Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Barat, yang membantu menyelaraskan strategi revitalisasi dengan sasaran pembangunan Provinsi. 

Bappeda berharap agar terjadi kesesuaian antara profil lulusan sekolah vokasi dengan apa yang dibutuhkan oleh sektor pembangunan Utama di Provinsi Papua Barat. Untuk itu, salah satu strategi Utama yang akan di gunakan adalah proses match and link (penyesuaian) yang akan dipimpin oleh sebuah tim terpumpun.

“Akan ada sebuah tim, yang merupakan gabungan OPD, tenaga ahli, dan penasihat yang mumpuni, dengan SK dari Gubenur Provinsi Papua Barat, yang akan kemudian mendorong dan mengawasi implementasi strategi revitalisasi ini,” jelas Azhari.

Komitmen

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba.S pd, memberikan apresiasi yang besar kepada seluruh Kepala SMK Provinsi Papua Barat yang hadir beserta staf terkait. Beliau meyampaikan harapan yang besar agar apa yang direncanakan dapat dimplementasikan dengan baik, demi kemaslahatan seluruh masyarakat Papua Barat.

“Kita harus berkomitmen untuk mendukung program Presiden Republik Indonesia, Pak Jokowi, agar dapat terlaksana dengan baik di Provinsi Papua Barat ini, dan membuat SMK menjadi institusi yang dapat meningkatkan kesejahteraan lulusannya yang mampu mengakses pekerjaan atau menjadi pebisnis," ujar Dowansiba.

Hadir pula dalam lokakarya tersebut, perwakilan dari Kamar Dagang Ekonomi dan Industri Jerman untuk Indonesia yang memaparkan rencana kerjasama pengiriman lulusan SMK untuk magang di perusahaan-perusahaan di Jerman. Kehadiran kamar dagang ini semakin diperkuat dengan dukungan dari perwakilan Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pendidikan RI, yang juga hadir dan memberikan paparan di acara loka-karya 3 hari ini.*