RELIJI Usulkan Tiga Nama Menteri Asal Papua Kepada Jokowi

Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo-Ma’aruf Amin/Google

JAYAPURA - Relawan Indonesia Jokowi (RELIJI) wilayah Papua mengusulkan tiga nama kepada Presiden Joko Widodo untuk dipertimbangkan sebagai menteri mewakili Papua pada periode kedua pemerintahan Jokowi-Ma’aruf Amin.

Ketiga nama yang diusulkan diantaranya, akademisi dr. Apollo Safanpo, Ketua Badan Kehormatan DPD RI , Mervin Komber, dan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Menurut Ketua Relawan Indonesia Jokowi (RELIJI) wilayah Papua, Raff Martin, pengusulan ketiga nama ini dilakukan karena ketiganya memilki track record yang bagus. Selain itu ketiganya merupakan representasi Orang Asli Papua.

“Kenapa kami memilih Akademisi Dr Apollo Safanpo? Karena beliau adalah salah satu tokoh muda Papua cerdas, mumpuni dan energic. Apalagi beliau merupakan Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) saat ini, sehingga menurut kami ia pantas menjabat kursi menteri,” jelasnya.

Untuk Mervin Komber, Raf mengaku senator asal Papua Barat itu layak dan pantas menududuki jabatan menteri karena selama menjadi anggota DPD RI dua periode, Mervin aktif mendorong pemerintah untuk membangun tanah papua.

“Beliau merupakan inisiator kampanye anti korupsi di Tanah Papua kepada siswa siswi dengan mengkampanyekan kantin kejujuran. Bahkan ia menulis kajian Membangun Tanah Papua dengan Adat,” ujar Raf kepada Wartaplus.com.

“Selain itu, saat ini di pecayakan menjadi Ketua badan Kehomatan  DPD RI. Beliau juga membentuk Solidaritas Sobat Jokowi di Papua Barat, ini yang menjadi pertimbangan kami mengusulkannya,” sambungnya.

Sementara untuk Lukas Enembe, Raf Martin menjelaskan bahwa Gubernur Papua tersebut adalah orang yang rendah hati dan selalu bekerja untuk rakyat. Hal ini dibuktikan dengan komitmennya untuk membangun Papua.

“Kenapa kami memilih bapak Lukas Enembe? Karena selama dua periode menjadi gubernur, ia berkomitmen untuk membangun Papua. Apalagi beliau adalah salah satu tim pemenangan di Papua, sehingga ia bisa menjadi menteri mewakili orang Papua,” bebernya.

“Komitmen dan dedikasinya untuk membangun Papua, bisa menjadi modal untuk membantu Presiden Joko Widodo dan Ma’aruf Amin membangun Indonesia lebih baik ke depan,” imbuhnya. *