Keterbatasan Pupuk Pertanian, Masyarakat Sebyar Tidak Lagi Bercocok Tanam

Tokoh pemuda Sebyar, Ayor Kosepa/Albert

TELUK BINTUNI- Masyarakat di pesisir Sebyar, Kabupaten Teluk Bintuni tadinya bercocok tanam di lahan pertanian, namun sekarang ini masyarakat tidak lagi bercocok tanam sehingga bahan pertanian sangat menurun.

Salah satu penyebabnya adalah kekurangan pupuk untuk mendukung petani, sehingga sayur mayur yang akan ditanam tidak mencukupi kebutuhan.

Tokoh pemuda Sebyar, Ayor Kosepa mengatakan bahwa petani disana sangat susah bertani, sehingga mereka sudah membeli sayur ke kota Bintuni dibanding harus bertani sendiri.

Padahal kata Ayor, sebelumnya masyarakat disana sudah cocok bertani. Untuk itu, Ayor minta kepada pemerintah daerah agar membantu masyarakat dengan bantuan pupuk agar masyarakat kembali bercocok tani. 

"Jadi awalnya masyarakat di sana bercocok tani, namun karena keterbatasan pupuk sehingga menyulitkan masyarakat untuk tidak lagi bertani. Di samping itu struktur lahan pertanian disana tidak bagus dan sangat menyulitkan masyarakat, sehingga harus didukung dengan pupuk," kata Ayor.

Ditanya kebutuhan hasil melaut, kata dia, sangat melimpah untuk masyarakat, bahkan masyarakat Sebyar banyak mendapat hasil nelayan untuk bisa dijual termasuk kebutuhan makan daging sangat menjamin kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, Ayor berharap ada perhatian pemerintah untuk lahan pertanian, meskipun masyarakat disana berjiwa tani, namun karena keterbatasan bahan pertanian menyebabkan masyarakat tidak lagi bertani.

Ditanya tentang wacana perusahaan BP Migas dan LNG Tangguh di daerah Sebyar yang kembangkan lahan pertanian, Ayor mengaku di kampung mereka tidak ada perhatian, meskipun sumur bor di tanah adat mereka.  *