Wartawan Temukan Mobil Mengular Tertanam Lumpur di Jalan Trans Mansel-Teluk Bintuni

Tampak mobil yang tertanam lumpur di Mameh, Jalan Trans Mansel-Teluk Bintuni/Albert

TELUK BINTUNI- Jalan trans Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk  Bintuni Provinsi Papua Barat, tepatnya di jalan kolam pasir, Mameh (kolam bebek), Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari, benar-benar rusak parah.

Delapan wartawan media online, media cetak dan televisi kembali menjajaki jalan Mameh,Jalan Trans Manokwari-Bintuni), Sabtu (15/6). Rombongan wartawan dari Manokwari pada Sabtu sore menuju Teluk Bintuni dan sampai di lokasi jalan Mameh yang berlumpur parah sudah pukul 19.30 malam WIT.

Selanjutnya rombongan turun dari mobil yang ditumpangi, karena tidak bisa menembus jalan itu. Kemudian awak media menjelajah jalan berlumpur di kolam pasir kurang lebih 2 kilometer.

Untuk bisa menembus jalan berlumpur itu, rombongan sudah menyiapkan senter sebagai penerang di jalan. Setelah mendekati lokasi jalan berlumpur, ternyata di depan mata wartawan terlihat belasan kendaraan mobil hilux yang mengular karena tertanam ganasnya lumpur tebal setinggi lutut orang dewasa.

Agar bisa melewati jalan berlumpur itu, rombongan mengikuti bekas jalan mobil dan melewati kendaraan yang mengular hingga sampai ke mobil yang sudah menunggu di seberang jalan.

Tampak terlihat di jalan Mobil Hilux (doubel gardan) mengular dari Manokwari ke Teluk Bintuni dan sebaliknya. Bahkan puluhan mobil tersebut saling menarik dengan bantuan tali agar bisa tembus dari jalan rusak.

Setelah melewati kondisi jalan berlumpur dan rusak parah sudah ada mobil hilux yang menunggu untuk menjemput rombongan ini agar bisa sampai ke Teluk Bintuni.

Sebelumnya, sesekali jalan rombongan ini bertanya-tanya dengan para sopir tentang kondisi jalan tersebut. Bahkan rata-rata sopir ini mengaku sudah tertanam lumpur sejak siang hingga malam hari.

Kendaraan yang antri mengular tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi jalan yang mereka lalui hanya berukuran satu badan mobil. Ditambah lagi lumpur tebal membuat para sopir itu tidak bisa memaksa mobil mereka untuk menembus lumpur.

Pantauan wartawan tidak ada alat berat yang bekerja atau ikut membantu menarik kendaraan yang mengular di jalan berlumpur tersebut. Padahal pada Sabtu pekan lalu, wartawan datang ke lokasi itu dan sempat dikejar oleh Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah IV Teluk Bintuni, Benny Pesurnay.

Bahkan saat berdiskusi dengan wartawan ia mengklaim bahwa sudah ada alat berat yang bekerja melebarkan jalan, namun nyatanya ketika awak media ini kembali ke lokasi itu tidak ditemui alat berat di jalan rusak tersebut. *