Tidak Pernah Merdeka, Alasan Empat Anak Buah Goliat Tabuni Serahkan Diri

Empat anggota KKSB pimpinan Goliat Tabuni saat menyerahkan satu pucuk senjata dan berikrar setia kepada NKRI/Pendam XVII Cenderawasih

JAYAPURA - Empat pengikut Goliat Tabuni yang menyerahkan diri, yakni Telangga Gire (30), Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27) memiliki sejumlah alasan untuk menghentikan tindakan separatisnya dan menyatakan kembali dan berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejumlah alasan tersebut di antaranya, merasa ditipu oleh Goliat Tabuni bahwa tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi, namun hingga saat ini Papua tidak pernah merdeka.

“Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, dan kelaparan. Ternyata semuanya itu tipu-tipu saja,” kata Telangga Gire.

“Tiap hari kami hanya makan petatas dan keladi yang diambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan kota semakin maju dan warga hidup sejahtera,” tutur Telangga penuh penyesalan.

Selain itu, mereka menginginkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak untuk masa depan lebih baik.

“Kami juga memikirkan anak-anak kami, mereka harus sekolah agar nanti hidupnya lebih baik dari saya. Kami mau kerja agar anak-anak diurus menjadi orang yang berhasil,”ujar ajudan Goliat Tabuni tersebut.

Telangga juga menghimbau kepada seluruh rekan-rekannya yang masih berada di hutan agar segera kembali ke pangkuan NKRI agar bisa hidup normal sebagai masyarakat warga Negara Indonesia.

“Apa yang kita perjuangkan selama ini hanya mimpi-mimpi kosong. Kasihan anak keturunan kita. Mereka harus kita siapkan agar mereka bisa hidup lebih baik di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda berencana akan melaksanakan upacara penerimaan warga pada Selasa (11/6) dengan mengundang warga Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.

Bupati juga berjanji akan memberikan pekerjaan serta membangun rumah layak huni kepada anggota KKSB yang bersedia menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI. *