Irene Lodia Katoar, Perempuan Papua Pertama Pimpin Komite Advokat Muda

Ketua Komite Advokat Muda DPC Peradi Kota Jayapura Irene Lodia Katoar, berpose bersama Ketua DPC Peradi Kota Jayapura Anthon Raharusun, saat pengambilan sumpah Advokat di Pengadilan Tinggi Jayapura, 19 Januari 2018 lalu/Istimewa

JAYAPURA - Irene Lodia Katoar berhasil menyisihkan para Advokat Muda yang mendaftar dan mengikuti  fit and proper test  atau uji  kelayakan dan kepatuhan untuk calon Ketua Komite Advokat Muda (Young Lawyers Committee/YLC) DPC Peradi Kota Jayapura periode 2019-2022.  

Sebanyak enam advokat muda terdaftar untuk mengikuti tes, namun hanya tiga orang yang mengikutinya. Mereka antara lain Abednego Ansanay, SH, Jimmy Buana SH dan Irene Lodia Katoar, SH.

Adapun hasil tes, nilai tertinggi diraih oleh Irene atau yang akrab disapa Iren dengan perolehan nilai 267. Perolehan nilai ini sekaligus menjadikan wanita peranakan Sarmi - Key (Maluku Tenggara) menjadi Advokat perempuan  Papua pertama yang memimpin YLC. Sementara Abednego Ansanay, SH memperoleh nilai 221 dan Jimmy Buana, SH memperoleh nilai 224. 

Ketiga peserta diuji oleh 3 orang panelis yakni  Ketua DPC Peradi Kota Jayapura Dr. Anthon Raharusun, SH, MH, Sekretaris DPC Peradi Kota Jayapura Dr. Semy Latunussa, SH, MH dan Unsur Akademisi dari UNIYAP Jayapura Dr. Najamudin Gani, SH, MH

“Saya ingin membawa perubahan dan memberikan kontribusi terbaik bagi kepentingan dan kemajuan YLC di Kota Jayapura dan di Papua,”  ujar Irene, Rabu (22/5)

Iren menyelesaikan pendidikan Strata  I Ilmu Hukum di UNIYAP Papua, Jayapura lulus tahun 2016, berpredikat cum laude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.83.  

Diakui ibu dari Khaula Mustika Sari Lessy (1 th) ini, memilih kuliah di Fakultas Hukum UNIYAP, karena memiliki akreditasi B. Selain itu,  dirinya  ingin  menjadi seorang Advokat sejati. “Saya ingin menjadi seorang Advokat, karena Advokat adalah profesi yang mulia  dan terhormat, karena bisa membantu masyarakat memperoleh keadilan,” akunya. Apalagi keluarga besarnya mendukung penuh pilihannya tersebut

Program 100 Hari

Disinggung soal program 100 hari kerjanya sebagai Ketua YLC? istri dari Mukadar Lessy SH ini mengaku program awal yakni akan melakukan  sosialisasi tentang  keberadaan YLC kepada seluruh anggota Advokat Muda, melakukan pendataan  ulang  Advokat Muda  tahun 2014-2019 dan pembuatan  data base Advokat Muda,   pembuatan WebsiteAdvokat Muda Peradi  Kota Jayapura,  melakukan  audience ke kampus  -kampus melalui program YLC Goes to Campus untuk  memperkenalkan YLC di kalangan  mahasiswa Fakultas Hukum, membentuk Tim  Futsal YLC FC menghadapi Open Tournamen Futsal Peradi Cup II Tahun 2019 dalam rangka HUT RI ke – 74,  membantu registrasi  berkas pendaftaran peserta ujian Advokat  tahun 2019 dan melaporkan  kepada DPC Peradi dan DPN Peradi.

Iren menjelaskan, potensi dan inovasi  perkembangan YLC di era milenial saat ini tak bisa dibiarkan  berjalan  tanpa arah, melainkan  perlu diberikan wadah dalam sebuah organisasi profesi untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan global kini  dan di masa mendatang, sekaligus mempersiapkan diri untuk melanjutkan tugas-tugas organisasi  dalam wadah Peradi baik di tingkat nasional (DPN) maupun  di tingkat daerah (DPC).

Dalam kaitan ini, ujarnya, pembentukan YLC  dalam wadah organisasi Peradi di tingkat DPC adalah  sebuah keniscayaan  untuk kepentingan  dan kemajuan organisasi Advokat, sekaligus memberikan  kesempatan  dan peran strategis  kepada Advokat  Muda,  untuk melakukan  berbagai  inovasi dan ikut berperan aktif mengembangkan  kemajuan intelektualnya  dan meningkatkan  kualitas SDM advokat  muda  bagi kepentingan  dan kemajuan YLC.

Selain itu, terangnya, melalui pembentukan  YLC, juga diharapkan  dapat menjembatani  hubungan komunikasi dan koordinasi serta  lebih memperat hubungan profesional antara Advokat Muda  dengan Advokat Senior dalam  menjalankan tugas-tugas  profesi, baik pada level  daerah (tingkat DPC), nasional (DPN Peradi) dan level internasional  sesuai  dinamika perkembangan profesi Advokat Muda yang terus berkembang saat ini.

Dikatakannya, pertumbuhan Advokat, khususnya Advokat Muda di Indonesia  makin meningkat setiap tahunnya. Setidaknya tercatat sebanyak 45.000-55.000 advokat Peradi, yang terdiri dari 25.000  adalah yang berusia 25 - 36 tahun.

“Artinya Peradi  dan dunia advokat  Indonesia memiliki 25.000  petensi inovasi   yang akan menjawab tantangan sekaligus peluang  bagi perkembangan dunia hukum, khususnya  dunia profesi Advokat baik saat ini  maupun di masa mendatang,” ungkapnya.

Berdasarkan data dan fakta tersebut, terangnya, menunjukkan bahwa banya Advokat  Muda Peradi saat ini telah  memberikan kontribusi nyata dan berperan aktif menyelenggarakan  berbagai kegiatan positif bagi  kemajuan profesi Advokat  di Indonesia.

“Hal ini patut kita banggakan sebagai  suatu  kemajuan besar dalam rangka  menciptakan para Advokat Muda yang profesional, berkualitas  dan berintegrasi  tinggi dalam menjalankan  profesi mulia dan terhormat  ini (officium nobile),”ucapnya.

Iren yang  kini  magang sebagai Asisten Advokat di Law Office Anthon Raharusun & Partners, mengungkapkan rasa hormat dan terima kasihnya  setelah bekerjasama  dengan Anthon Raharusun, yang merupakan figur panutannya. 

Diakuinya, banyak sekali ilmu yang  didapat dari Advokat Senior ini.  "Beliau selalu membimbing anak asuhnya. Beliau mengajarkan kepada Advokat Muda, untuk bisa menjadi seorang Advokat yang berkualitas dan profesional, tentu harus mempunyai kemampuan intelektual dan Sumber Daya Manusia (Human Resources)  yang  tinggi," aku Iren

“Pak Anthon selalu membimbing dan memotivasi kami dengan cara belajar belajar dan belajar, karena cuma dengan belajar kita akan dapat meraih kesuksesan,” akunya lagi 

Keseteraan Gender

Sementara itu, Ketua  DPC Peradi Kota Jayapura Dr. Anthon Raharusun, SH, MH menyampaikan  kesan istimewa kepada Iren.

“Walaupun  belum memiliki pengalaman dalam memimpin organisasi profesi, seperti organisasi YLC. Tapi  saya percaya bahwa Iren  akan mampu memimpin organisasi ini dengan berbekal, pendidikan dan pengetahuan yang dia miliki,” ucapnya.

Iren salah -satu sosok Advokat Muda yang memiliki intelektual dan kualitas yang sangat baik. Hal ini bisa dilihat dari presentasi visi misi dan program kerja yang disampaikan pada saat fit and proper test, dan hal ini tentu punya nilai tambah tersendiri bagi Iren dibandingkan calon- calon  Ketua YLC yang lain, sehingga Iren layak memimpin YLC Peradi Kota Jayapura.

Lanjut katanya, dengan tampilnya Iren sebagai Ketua YLC menunjukkan bahwa ada kesetaraan gender dimana kedudukan kaum wanita adalah setara dengan kaum pria, sehingga tak ada lagi diskriminasi antara kaum pria dan wanita. Semoga Irene bisa membawa perubahan bagi kemajuan YLC di Tanah Papua. Selamat buat Irene Lodia Katoar.