Mahasiswa Papua Terima Beasiswa 70 Ribu Dollar AS dari Pemerintah Rhode Island

Gubernur Papua, Lukas Enembe saat bertemu dengan Rektor University of Rhode Island (URI), David M Dooley,Phd, Kamis (09/5) di Rektorat, Green Hall, University of Rhode Island, Providence ibukota Rhode Island negara bagian Amerika Serikat/Istimewa

PROVIDENCE - Sebanyak tujuh mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Universitas Rhode Island (URI) Amerika Serikat mendapat beasiswa dari pemerintah setempat sebanyak 10 Ribu Dollar AS atau sekira Rp143.195.000,00 untuk tiap mahasiswa. Beasiswa ini diberikan guna membiayai pendidikan para mahasiswa selama berkuliah di University of Rhode Island (URI). 

Total beasiswa yang diberikan pemerintah Rhode Island adalah sebesar 70 ribu dollar AS atau setara Rp.1050.000.000. Beasiswa ini merupakan salah satu kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Papua dan University of Rhode Island (URI) Amerika Serikat yang tercantum dalam Memorandum Of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang kerjasama bidang pendidikan.

MoU tersebut ditandatangani Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe,S.IP.MH dan Rektor University of Rhode Island (URI), David M Dooley,Phd, Kamis (09/5) di Rektorat, Green Hall, University of Rhode Island, Providence ibukota Rhode Island negara bagian Amerika Serikat.

Beasiswa diberikan setiap tahun akademik dan berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor(S3). 

Gubernur Papua, Lukas Enembe.S.IP,MH mengatakan, pemberian beasiswa bagi mahasiswa asli Papua sangat bermanfaat dan membantu pemerintah Papua. Pasalnya, dengan berakhirnya pemberlakuan Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Provinsi Papua maka pemerintah akan kesulitan untuk membiayai beasiswa bagi anak-anak Papua yang kini sekolah dan kuliah di dalam maupun luar negeri. 

Untuk itu, langkah kongkrit yang diambilnya selaku Gubernur Papua adalah membangun kerjasama dengan pemerintah, universitas maupun swasta dan perusahaan-perusahaan multinasional untuk menopang biaya pendidikan pelajar dan mahasiswa Papua melalui pemberian beasiswa. 

“Otsus akan berakhir dan beasiswa kita dari dana Otsus juga berakhir. Maka itu kita menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk membantun anak-anak kita. Kita berterima kasih karena pemerintah Rhode Island melalui University of Rhode Island membantu anak-anak kita. Kita berharap perusahaan seperti Freeport juga mendukung beasiswa bagi anak-anak kami,”ucapnya.

Sementara itu, tujuh pelajar Papua yang mendapat beasiswa tersebut 3 diantaranya adalah mahasiwa diploma dari Everet Community College,WA yang memiliki nilai terbaik dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan kulian dan mendapat beasiswa di University of Rhode Island. 

Ketiga mahasiswa tersebut yakni Andreas Samuel Karma asal Biak Numfor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terakhir 3,05. Andreas diterima sebagai mahasiswa University of Rhode Island untuk fall quarter 2019 jurusan Ocean Engineering (teknik kelautan).

Kemudian Juliet Pamela Waromi asal Serui dengan IPK terakhir 3,03 diterima sebagai mahasiswa University of Rhode Island jurusan Politik Science (Ilmu Politik) dan Carlos Omkie asal Pegunungan Bintang, dengan IPK terakhir 3.07 jurusan Politik Science (Ilmu Politik). 

Sementara  4 pelajar lainnya penerima beasiswa atas nama Oddy O Vannar Krey, Marike Agustin Tenawe, Golda Meir A Wihyawari, dan Helmawaty Epivinia Rumbiak.

Oddy O Vannar Krey, Marike Agustin Tenawe, Golda Meir A Wihyawari berasal dari West Nottingham Academy, Maryland. Amerika Serikat. 

Marike Agustin Tenawe berasal dari Mimika dengan IPK terakhir 4.00 diterima sebagai mahasiwi University of Rhode Island jurusan Ocean Engineering kemudian Oddy O Vannar Krey asal Biak dengan IPK terakhir 3,71 jurusan Ocean Engineering (Teknik Kelautan) dan Golda Meir A Wihyawari asal Serui jurusan Fishery,Animal dan Veterany Science (Ilmu Perikanan).

Sedangkan  Helmawaty Epivinia Rumbiak  asal Biak Numfor berasal dari St Margaret’s School dengan IPK terakhir 3,39 diterima sebagai mahasiswa University of Rhode Island jurusan Marine Affairs (Ilmu Kelautan)