Tengah Patroli, Petugas TNI Temukan Ganja Tak Bertuan di Perbatasan Papua - PNG

Petugas TNI dari Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH kembali mengamankan ganja siap edar saat Tengah patroli di seputaran perbatasan Papua - Papua Nugini tepatnya di kawasan pinggiran pantai Wutung,Minggu (28/4)/Istimewa

JAYAPURA - Petugas TNI dari Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH kembali mengamankan ganja siap edar saat Tengah patroli di seputaran perbatasan Papua  - Papua Nugini tepatnya di kawasan pinggiran pantai Wutung,Minggu (28/4).

Narkoba jenis ganja dari Papua Nugini diketahui kerap diselundupkan ke wilayah Papua, Indonesia melalui jalan jalan tikus  yang banyak tersebar disepanjang perbatasan negara.

Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han) mengatakan,penemuan ganja kering tersebut berawal dari Personel Satgas yang dipimpin oleh Serda Parade melakukan patroli keamanan disekitar jalan tikus yang berada di pinggiran pantai Wutung, 

“Kami mendapat informasi bahwa jalan tersebut masih sering dilalui pelintas batas (Warga PNG) yang membawa barang terlarang dan juga transaksi narkoba,” ujarnya dalam rilis yang diterima wartaplus.com, Senin (29/4)

Saat tengah patroli di jalan tikus, ungkap Erwin, petugas melihat seorang pemuda yang kaget melihat kedatangan mereka, lalu kemudian berlari kembali ke arah wilayah wutung PNG.

"Karena merasa curiga Personel Satgas pun melakukan penyisiran lokasi dan berhasil mengamankan 800 Gram Ganja kering siap edar yang disamarkan di bawah tumpukan daun kelapa yang dibungkus plastik merah," ungkap Erwin soal kronologis penemuan ganja tersebut.

Dia menjelaskan, dalam rangka mencegah masuknya barang-barang terlarang ke wilayah Republik Indonesia, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH rutin melaksanakan patroli-patroli keamanan di sekitar jalan-jalan yang sering dijadikan keluar masuknya barang-barang illegal dan terlarang.

Kondisi wilayah perbatasan yang dikelilingi oleh hutan, gunung dan pantai membuat banyak alternatif bagi para pengedar ganja untuk mengedarkan barang terlarang tersebut ke wilayah Indonesia melalui jalan-jalan tikus, “Dengan kondisi wilayah seperti ini, personel kami akan terus memperkecil dan mempersempit ruang gerak maupun jalan-jalan yang sering dilewati dan akan terus melakukan patroli-patroli secara rutin,” tegasnya.

Dari penemuan ini, Erwin mengimbau warga khususnya yang mendiami di wilayah perbatasan  untuk saling menjaga wilayahnya sebagai pintu terdepan wilayah Indonesia dalam hal mencegah peredaran narkoba dan barang illegal lainnya, “Narkoba dapat membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya, mari bersama-sama kita jaga wilayah kita dari masuknya barang terlarang tersebut,” pungkasnya.