Peringati 27 Tahun, Yapukepa Panjatkan Doa untuk Korban Banjir Bandang

Nampak Suster Yayasan Putri Kerahiman Papua ikut menabur bunga di atas pemakaman massal korban banjir bandang Sentani/Istimewa

JAYAPURA - Yayasan Putri Kerahiman Papua (Yapukepa) hari ini, Kamis (28/3) tepat berusia 27 tahun. Di momen ini pula organisasi sosial ini memanjatkan doa bagi para korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Hal tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap para korban dan juga pemulihan bagi bumi Khenambay Umbay.

"Kami tidak bisa berbuat banyak dalam musibah banjir bandang, namun kami punya doa yang tulus dan ikhlas yang kami persembahkan di hari HUT ke-27. Mungkin saja mereka yang menjadi korban dari banjir bandang Sentani atau kerabat mereka pernah menyumbang untuk layanan sosial kami, sehingga hari ini kami tidak berjalan sendiri dan masih bertahan," tutur Direktur Eksekutif Yayasan Putri Kerahiman Papua, Florry Koban.

Untuk itu, di hari peringatan 27 tahun ini, pihaknya bergabung bersama asrama-asrama Katolik di Jayapura, Posko bencana banjir Orang Muda Katolik Paroki Sang Penebus Sentani mempersembahkan doa kepada mereka yang telah berpulang.

"Sekaligus kami juga berdoa kepada seluruh pihak yang terkena dampak banjir Sentani agar tetap tabah dan kuat menghadapi cobaan ini," ungkapnya.

Kendati Sentani baru saja diterjang oleh banjir bandang dahsyat dengan menewaskan ratusan jiwa, namun pihaknya juga tak lupa memanjatkan doa bagi Tanah Sentani dan Gunung Cycloop serta Danau Sentani yang telah menjaga dan memberi kehidupan kepada anak-anak Yatim Piatu dari berbagai daerah.

"Kami juga tidak lupa berdoa kepada alam Gunung Cycloop dan Danau Sentani yang merupakan Ayah dan Ibu kami agar kembali menjadi sahabat bagi semua makhluk hidup yang sedang mendiami bumi Khenambay Umbay," ucapnya.

Sebagai informasi, 27 Tahun yang Lalu, seorang misionaris biarawati asal Belgia berwarga negara Indonesia, Alm. Sr. Mariecen Warson, DSY terpanggil hatinya untuk mengobati anak-anak yang menderita sakit kulit di danau Sentani, merawat serta membersarkannya, maka berdirilah Panti Asuhan Hawai dalam Payung Yayasan Putri Kerahiman Papua (Yapukepa) yang kemudian berkembang mewadahi TK Nina, Polik Robertus, Rumah Agape, Panti Asuhan Polomo, Wisma Senja Fajar, Pondok Pengharapan dan Kolese St. Antonius Padua. *