Karena Alasan Ini Pemakaman Massal Korban Banjir Bandang Ditunda

Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe/Andi Riri

JAYAPURA – Pemakaman massal jenazah korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura yang direncanakan akan dilakukan hari ini, ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penundaan ini disampaikan Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam keterangan pers di Gedung Negara, Rabu (20/3).

Gubernur membeberkan alasan penundaan. Menurutnya, karena masih ada jenazah yang sampai saat ini belum teridentifikasi.

"Penundaan ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Kapolda Papua dan pihak gereja. Kami sepakat untuk menunggu laporan dari keluarga korban, karena masih ada jenazah yang sampai sekarang belum teridentifikasi,” ungkap Gubernur yang didampingi Sekda Papua, Hery Dosinaen, Kepala BPBD Provinsi Papua, Welliam Manderi dan sejumlah kepala OPD terkait.

“Keluarga para korban diberikan kesempatan untuk melapor ke pihak Rumah Sakit Bhayangkara,” imbaunya.

Menurut Gubernur, dengan adanya penundaan pemakaman massal ini, masyarakat yang merasa kehilangan keluarga agar segera mengecek RS. Bhayangkara.

“Kami persilakan pihak keluarga untuk mengecek di Rumah Sakit Bhayangkara, jika korban itu merupakan bagian dari keluarga mereka silahkan dibawa keluar. Tapi yang tidak ada nama kita akan lakukan pemakaman massal di Kampung Harapan,” imbaunya.

Sementara itu disinggung mengenai kulkas atau freezer penyimpanan jenazah korban banjir bandang, Mantan Buppati Puncak Jaya ini mengaku, freezer saat ini masih dalam kondisi aman.

“Kapolda juga mengakui bahwa Rumah Sakit Bhayangkara sanggup menampung jenazah para korban yang kemungkinan masih bertambah. Jadi tidak ada masalah, berapa lamapun siap menerima jenazah,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, Selasa kemarin mengusulkan untuk dilakukan pemakaman massal Rabu, hari ini. Hal ini setelah adanya persetujuan dari pemilik tanah adat Sentani yang memberikan sebagian lahannya untuk digunakan sebagai tempat pemakaman massal korban banjir bandang. *