Akibat Banjir Bandang, Air PDAM di Sentani Mati Total

Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisna (kiri) saat meninjau sumber air di Pos 7/Istimewa

JAYAPURA - Paska banjir dan tanah longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Sentani Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (16/3) lalu, hingga kini warga kesulitan memperoleh air bersih dikarenakan air PDAM mati total.

"Selesai banjir, sampai sekarang air PDAM sudah tidak mengalir. Pokoknya sejak Desember lalu, air PDAM sudah tidak mengalir baik, bahkan lebih banyak matinya, dari pada ngalirnya. Kalaupun mengalir airnya coklat berlumpur," kata Nur Kumkelo, warga BTN Yahim Gajah Mada yang mengungsi akibat banjir yang menerjang perumahannya.

Keluhan juga disampaikan warga lainnya, Jenny, yang mengeluhkan, pembayaran air PDAM yang besar padahal airnya jarang mengalir

Direktur PDAM Jayapura, Entis Sutisna di Jayapura, Senin (18/3) memberikan penjelasan terkait tidak mengalirnya air PDAM kerumah rumah pelanggan di wilayah Sentani.

Menurutnya, dari hasil peninjauan ke sumber air di Pos 7, didapati airnya sangat keruh serta beberapa pipa distribusi dan transmisi juga patah dan bergeser, sehingga mengakibatkan pelayanan terhadap 3723 pelanggan berhenti total.

“Tidak ada air yang mengalir ke pelanggan, sumber air kita di pos 7 mengalami kerusakan dan kondisi air sangat keruh sekali dan tidak layak di konsumsi. Lalu pipa tramisi dan distribusi berdiameter 10 cm dengan kapasitas 120 liter perdetik mengalami kerusakan terkena longsoran. Kedua pipa tersebut tergeser lalu putus ini menyebabkan pasokan air ke warga sentani tidak bisa dilakukan,” jelasnya.

Untuk menghadapi krisis air di kabupaten Jayapura, pihak PDAM akan melakukan droping air bersih ke posko – posko tempat para pengungsi, air yang di distribusi ini bersumber dari Padang Bulan, lalu pihaknya juga sudah meminta ke Kementrian PUPR untuk menambah mobil tangki air untuk pendistribusian air bersih.

“Kami memiliki satu mobil tangki air bersih, akan tetapi itu masih belum cukup untuk kebutuhan masyarakat disana, untuk itu kami meminta Kementrian PUPR menambah mobil tangkin, dan mereka sudah merespon, dalam waktu dekat ini 1 unit akan datang,” akunya.

Selain itu pihak PDAM juga berusaha untuk mencari sumber – sumber air baru yang bisa di manfaatkan agar warga Sentani bisa segera mendapatkan air bersih.

“Kemungkinan kondisi ini belum bisa dipastikan kapan akan selesai, karena kami lihat kondisi air kekeruhannya cukup tinggi, untuk itu kami sedang upayakan mencari sumber air yang baru agar pelangan dan warga di Kabupaten Jayapura ini bisa mendapatkan air bersih,” akunya.

Terbentuk Aliran Sungai Baru

Entis menambahkan, dampak dari banjir bandang ini terjadi aluran sungai baru yang berada di Kampung Sereh Kabupaten sentani, tepatnya di pabrik PDAM, menurutnya ini merupakan hal yang luar biasa dan harus segera di tutup.

“Alur sungai baru yang terbentuk dari bencana ini bahaya, lokasinya tepat di samping pabrik PDAM, ini sangat membahayakan, jika Tidak di tutup maka akan berdampak ke lingkungan warga,” tegasnya

Disinggung mengenai dampak di Kota Jayapura, ia menjelaskan aliran ini berbeda, antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Pos 7 ini murnih untuk kabupaten Jayapura sedangkan kojabu, kamwolker, ajen dan angkasa untuk Kota Jayapura dan sekitarnya.