Resmi, BBM Satu Harga Hadir di Kabupaten Yalimo

Peresmian SPBU Kompak sebagai bagian dari Program BBM Satu Harga di Kabupaten Yalimo/Istimewa

JAYAPURA - Sebagai wujud komitmen untuk menyalurkan energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T), PT Pertamina (Persero)  Marketing Operation Region (MOR) VIII bersama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan SPBU Kompak 86.995.19 yang terletak di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo, Selasa (26/02).

Program ini merupakan bagian dari program BBM Satu Harga di wilayah Papua dengan menambah jumlah lembaga penyalur BBM.

Region Manager Retail Fuel Marketing VIII Fanda Chrismianto menyampaikan bahwa resmi beroperasinya SPBU Kompak di wilayah Abenaho merupakan wujud komitmen Pertamina agar masyarakat Papua, khususnya di wilayah Kabupaten Yalimo bisa mendapatkan BBM dengan harga yang sama di wilayah lainnya.

"Sebelum adanya SPBU ini, masyarakat Yalimo harus menempuh jarak kurang lebih180 km untuk mendapatkan BBM dan kalaupun ada di Yalimo, harga Premium dan Solar bisa mencapai Rp 25.000 sampai dengan Rp 30.000 per liter," ujar Fanda dalam rilisnya.

"Dengan diresmikannya SPBU Kompak di Distrik Abenaho maka warga sekitar bisa mendapatkan BBM di wilayahnya sendiri dan menikmati harga yang sama dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia yakni Premium Rp 6.450/liter dan harga Solar Rp 5.150/liter sesuai Kepmen ESDM No. 4738 Tahun 2016," tambahnya.

Sementara itu, Fanshrullah Asa dalam sambutannya menyampaikan wilayah Papua dan Papua Barat merupakan lokasi dengan jumlah terbanyak karena merupakan upaya Pemerintah dalam mendorong kesejahteraan dan keadilan energi.

"Di Yalimo sendiri, wilayahnya tidak mudah karena berada di daerah tengah sehingga memerlukan pengangkutan menggunakan pesawat sampai Wamena dan dilanjutkan dengan menggunakan truk. Inilah wujud kepedulian Pemerintah untuk keadilan energi," ujar Fanshurullah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dukungan dari Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan TNI sangat diperlukan agar pelaksanaan BBM Satu Harga berjalan dengan lancar.

"Kami mengharapkan agar Kepolisian, TNI, dan Pemerintah Daerah bersama-sama mengawal program yang dijalankan pemerintah melalui Pertamina ini. Jangan sampai disalahgunakan dan betul-betul untuk masyarakat, tidak boleh kemudian beli di SPBU Kompak ini lalu dijual eceran dengan harga Rp25.000. BPH Migas mendapatkan amanah dalam UU untuk menjamin distribusi BBM," paparnya.

SPBU Kompak ini melayani masyarakat dengan menyediakan BBM jenis  premium dan solar dengan kapasitas Premium 50 KL dan Solar 10 KL yang dipasok dua kali dalam sebulan, serta memiliki fasilitas penyimpanan berupa drum besi dan drum plastik untuk menampung BBM yang disalurkan ke wilayah ini.

BBM di Distrik Abenaho dikirim dari titik suplai (supply point) Jobber Timika yang diangkut menggunakan mobil tangki Pertamina kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat terbang dan mobil truk dengan waktu tempuh normal hingga 4 jam.

Dengan beroperasinya lembaga penyalur tersebut, tentunya Pertamina berharap perlu adanya dukungan oleh berbagai pihak terkait, seperti Kementerian ESDM, BPH Migas, pemerintah daerah, aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan dan peran aktif masyarakat agar BBM 1 Harga dapat berjalan dengan tepat sasaran sehingga bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. *