Filep Wamafma Sampaikan Pendidikan Politik kepada Masyarakat Adat Sausapor dan Werur

Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat, Filep Wamafma, bersama tim kerja lakukan deklarasi di dua tempat yang berbeda di kabupaten Tambrauw, yakni di Sausapor dan Werur/Albert

TAMBRAUW- Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat, Filep Wamafma, bersama tim kerja lakukan deklarasi  di dua tempat yang berbeda di kabupaten Tambrauw, yakni di Sausapor dan Werur.

Kedatangan Filep Wamafma bersama tim kerja menumpang kapal dari Kota Sorong ke Sausapor, Kabupaten Tambrauw, Rabu (20/2/2019) pagi. Kehadirannya sudah ditunggu masyarakat adat di atas pelabuhan rakyat untuk penyambutan adat suling tambur.

Setelah penyambutan bersama masyarakat adat, tim Pace Jas Merah langsung diantar menuju kediaman keluarga Paraibabo di Werur untuk deklarasi dan ramah tamah keluarga.

Di Werur, Wamafma tidak banyak berjanji dan berkampanye selayaknya calon DPR yang berasal dari parpol. Ia justru mengedepankan tatap muka keluarga lebih ke arah pendidikan politik kepada masyarakat setempat.

"Jadi, kehadiran saya  bersama tim tidak berkampanye, sebab saya datang sebagai calon yang bukan berasal dari partai politik, sebab fokus saya lebih ke masyarakat adat," kata Wamafma di hadapan keluarga besar Tambrauw di Werur.

Dalam fokus pembicaraan bersama masyarakat adalah bagaimana anak Papua bisa berhasil menduduki DPD RI, sebab orang lain tidak bisa datang membangun Papua, anak Papua lah yang bisa membangun tanahnya sendiri.

Oleh karena itu, sebagai calon yang berasal dari akademisi sekolah tinggi ilmu hukum Manokwari, Ia lebih mengarahkan masyarakat untuk jangan salah pilih calon yang tidak berpengalaman dan tidak memahami apa persoalan mendasar masyarakat adat Papua Barat pada umum dan Tambrauw secara khusus.

Dikatakan Wamafma bahwa persoalan mendasar yang dimaksud adalah pendidikan, kesehatan, berhak atas rumah layak bagi orang asli Papua, penggunaan dana otsus yang belum seluruhnya menjawab persoalan masyarakat adat.

"Atas semua persoalan yang disampaikan hari ini adalah persoalan yang mendasar yang menyasar ditengah masyarakat, maka kehadiran saya disini untuk memohon dukungan doa dari masyarakat agar saya bisa berhasil ke DPD RI," ungkap Wamafma.

Setelah memberikan pesan pendidikan politik kepada masyarakat, Wamafma mohon dukungan doa. Setelah deklarasi, Ia pun mendapat respon ratusan masyarakat di Kampung Werur. Bahkan secara spontan masyarakat adat setempat menyatakan sikap mendukung  Filep Wamafma.

Setelah jumpa masyarakat adat di Werur, tim bergerak ke Sausapor dengan menempuh jarak 10 kilo meter dengan kendaraan untuk bertemu masyarakat adat yang telah siap menyambut Pace Jas Merah di kediaman Mirino. Disana deklarasi dan ramah tamah yang sama di Werur juga disampaikan.

Hal berbeda di Sausapor, justru Wamafma menerima aspirasi tentang rumah layak huni. Sebab rata-rata masyarakat adat di Sausapor mata pencarian sebagai nelayan dan petani. Namun rumah layak bagi mereka sangat terbatas dan mereka inginkan adanya terobosan agar ketersediaan rumah bagi orang asli Papua terjawab.

Selama deklarasi berlangsung bersama masyarakat adat dijaga aparat kepolisian hingga tim Pace Jas Merah berpamitan dengan masyarakat adat dan kembali ke Kota Sorong, Rabu malam. *