Joko Driyono Jadi Tersangka, Persipura Apresiasi Kinerja Satgas Antimafia Bola

Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena/google

JAYAPURA - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum federasi sepak bola Indonesia (PSSI) Joko Driyono (Jokdri) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Tim Satgas Antimafia Bola dalam dugaan kasus pengaturan skor.

PascaJokdri ditetapkan sebagai tersangka, manajemen Persipura Jayapura dan juga Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua pun ikut melayangkan tanggapannya.

Rocky Bebena selaku sekretaris umum Persipura Jayapura dan wakil ketua Asprov PSSI Papua menyatakan apresiasinya dan memberikan dukungan penuh bagi tim satgas anti mafia bola yang sudah bekerja maksimal demi perubahan sepakbola Indonesia ke arah lebih baik.

"Kami Asprov dan Persipura sangat mendukung kinerja tim satgas itu. Karena itu sesuatu yang positif dan artinya kita memang mau sepak bola Indonesia itu lebih baik dan lebih bersih dan tidak berkaitan dengan hal-hal yang berkepentingan di dalamnya," ungkap Rocky kepada sejumlah wartawan, Sabtu (16/02) kemarin.

Pasalnya, kata Rocky, apa yang telah dilakukan oleh tim satgas antimafia bola itu akan membuat para tim sepakbola di Indonesia jadi percaya diri menghadapi kompetisi, khususnya Persipura. Ia bahkan mengakui, jika terungkapnya kasus tersebut akan mengurangi kekhawatiran pihak klub terhadap kelompok-kelompok mafia.

Rocky pun berharap agar setelah kasus ini terungkap, operator liga dan juga PSSI bisa lebih transparan lagi dalam mengelola kompetisi sepak bola Indonesia.

"Apa yang sudah terjadi ini, memang sudah seharusnya menjadi ranahnya tim satgas untuk mengambil tindakan, jadi kami Asprov dan Persipura juga mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh satgas," ungkapnya.

Namun dirinya berharap, agar kasus ini tidak berimbas pada kompetisi, karena  menurutnya jika itu sampai terjadi justru akan membunuh semangat klub-klub dan pelaku sepakbola untuk merubah persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik.

"Memang kita tahu bahwa kondisi sepakbola saat ini terganggu terus dengan hal-hal yang berkaitan dengan match fixing, nah kita harapkan di kompetisi nanti itu dengan adanya tim satgas dan didukung oleh pemerintah bisa menjadi lebih baik lagi," pungkasnya. *