Tiga Daerah di Papua KLB DBD

Ilustrasi DBD/merdeka.com

JAYAPURA-Di awal 2019, sebanyak dua Kabupaten dan satu Kota di Provinsi Papua ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Ketiga daerah tingkat dua tersebut yakni Kabupaten Biak Numfor, Asmat dan Kota Jayapura

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Provinsi Papua, untuk Januari hingga Februari setidaknya ada 129 kasus DBD yang tersebar di enam kabupaten dan satu kota. Bahkan dari 129 pasien DBD, dua diantaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas kesehatan Papua, dr. Aron Rumainum menyebutkan, 129 kasus tersebut antara lain kabupaten Biak Numfor terdapat 40 kasus, dua diantaranya meninggal dunia, lalua kabupaten Merauke 22 kasus, Kota Jayapura 19 kasus, kabupaten Nabire 8 kasus, Mimika 8 kasus, Asmat 11 kasus, Boven Digul 16 kasus dan Sarmi 1 kasus.

"Untuk Biak, Kota Jayapura, Asmat kita bisa katakan KLB (kejadian luar biasa) karena ada peningkatan kasus DBD hingga dua kali lipta dibanding tahun sebelumnya,"sebut Aron saat dihubungi pers via telepon, Selasa (12/2/2019) siang.

Menurut Aron, penyakit DBD rata rata menyerang balita, anak anak dan remaja, dengan usia 2 hingga 15 tahun. Meningkatnya jumlah penderita penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini, ungkap Aron, diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang Desember 2018 hingga Februari 2019

Adapun upaya penanganan pencegahan penyebar luasan penyakit ini telah dilakukan pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setiap kabupaten yang terdampak.

"Kita sudah membawa peralatan vogging dan bahan seperti bubuk abate ke kabupaten Asmat dan dinas Kesehatan disana juga telah melakukan penyemprotan ke rumah warga pada Desember 2018 lalu," beber Aron. Termasuk mengirimkan cairan vogging ke kabupaten Nabire dan Merauke.

"Untuk pengiriman tidak bisa menggunakan pesawat kormersil, sehingga kami bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara untuk pendistribusian obat. Jadi kami pake pesawat Hercules," terangnya.

Sementara itu untuk memastikan diagnosa DBD dibutuhkan satu alat tes untuk pengambilan darah cepat. "Dan alat ini sudah kami bagi ke tujuh kabupaten. Kami berharap dinas kabupaten kota dapat membeli sendiri alat tes ini karena provinsi punya terbatas. Mau minta ke pusat (Kemenkes) mereka juga punya terbatas karena KLB terjadi bukan hanya di Papua tetapi juga sejumlah provinsi lainnya seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan NTT. Dimana kalau tidak salah terdapat lebih dari 30 ribu kasus," kata Aron.

Lebih jauh Aron mengimbau kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat agar terhindar dari DBD yang dapat menyebabkan kematian ini. Hindari untuk menggantung pakaian dalam rumah, gunakan kelambu saat tidur, mengubur barang bekas seperti kaleng dan lainnnya, menguras dan menyikat bak mandi termasuk mengganti air vas bunga. Sebab jika tidak akan menjadi tempat yang nyaman untuk jentik nyamuk berkembang bisak

"Upaya pengendalian menggunakan Vogging, itu tidak membunuh jentik nyamuknya, hanya nyamuknya. Jentik akan tetap tinggal di tempat yang lembab dan berair untuk kemudian berkembang biak kemudian dan akhirnya menggigit manusia,"tutupnya.*