JAYAPURA-Calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Papua dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Samuel Tabuni secara resmi melantik dan mendeklarasikan tim relawan Samuel Tabuni for DPR RI, Minggu (10/2) malam.
Samuel Tabuni mengatakan, pembentukan relawan ini bukan hanya bertujuan memenangkan dirinya menuju senayan, namun lebih dari itu, ia ingn memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada generasi masa depan Papua.
“Politik itu identik dengan uang, tapi saya ingin menunjukan sebuah politik yang mengarah pada kekeluargaan dan kebersamaan untuk mengukir masa depan Papua yang lebih baik. Saya ingin menunjukan bahwa budaya orang Papua adalah kebersamaan. Dengan begitu kita akan mendapatkan kepercayaan sesama orang Papua,” ujarnya kepada wartawan usai deklarasi relawan di Perumnas III, Kota Jayapura, Minggu (10/2) malam.
Menurutnya, sitem politik yang diterapkan di Papua saat ini belum berjalan baik karena masih menunjukan sistim politik kelompok. “Sistim politik ini memecah belah persatuan sesama orang Papua. Tanpa disadari bahwa kita sudah menghancurkan apa yang akan dibangun, jadi output yang kita terima yakni konflik dimana-mana yang berujung tidak ada pembangunan secara merata,” ujarnya.
Samuel juga dengan tegas menolak money politik, karena money politik akan membuat pejabat yang terpilih tidak memperjuangankan aspirasi masyarakat.
“Ini banyak terjadi di Papua, pakai uang beli suara, kemudian saat terpilih pejabat itu lebih sibuk memperkaya diri dan akhirnya 5 tahun kita menderita. Jadi saya tegas menolak praktik money politik yang terjadi di Papua karena bertentangan dengan injil,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Samuel Tabuni, Mial Balebata Armand, mengatakan, target Relawan Samuel Tabuni for DPR RI tidak hanya mendapatkan suara di 1 atau 2 kabupaten, tapi bisa meraih suara di setiap Kabupaten/kota di seluruh Papua, sehingga bisa mewakili semua masyarakat Papua.
“Target kita bukan hanya mengantar Samuel Tabuni sebagai anggota DPR RI, tapi lebih dari itu bisa menduduki jabatan di DPR RI, misalnya ketua fraksi, sehingga memiliki power untuk memperjuangkan aspirasi dari masyarakat Papua. Kerja kita ini bukan hanya menyenangkan Jakarta, tapi bagaimana Jakarta bisa mendengar kita di Papua,”sambungnya.
Mial mengungkapkan, banyak anggota DPR RI dapil Papua yang sudah duduk di Senayan namun hingga kini belum ada langkah kongkrit yang dilakukan untuk pembangunan Papua.
“Memang banyak yang sudah duduk di DPR RI, namun bisa dilihat, apa yang mereka lakukan untuk Papua? Tidak ada!! Jadi kalau besok pak Samuel Tabuni juga seperti itu, maka jangan pulang ke Papua, tinggal saja di Jakarta. Ingat bahwa yang memilih anda adalah rakyat Papua, jadi aspirasi rakyat Papua harus diperjuangkan,”pesannya. *
