Dikunjungi Tim Dosen Geologi Uncen, Wabup Yapen Berbagi Cerita Masa Kuliahnya

Dosen Geologi Uncen bersama Wakil Bupati Yapen(baju putih)/Istimewa

JAYAPURA - Wakil Bupati Kabupaten Yapen, Frans Sanadi rupanya memiliki pengalaman kurang baik ketika hendak memilih jurusan saat awal bersekolah di Universitas dulu.

Pengalaman pahit yang menjadi kisah indah itu diceritakannya saat ia kedatangan tamu Tim Dosen Pendamping Kuliah Lapangan Teknik Geologi Universitas Cenderawasih di kediamannya, di Jalan Alun-Alun Serui, Sabtu (9/2).

“Saya senang dengan geologi. Dulu waktu kuliah saya memilih untuk masuk jurusan geologi UPN Jogja, tapi saya tidak pernah lulus. Dua kali saya tes, hasilnya sama. Walaupun begitu, semangat saya untuk mempelajari ilmu geologi tak pernah surut," tuturnya.

"Saya semasa kuliah, ikut bersama-sama dengan teman-teman geologi mendaki gunung Merapi, Parang Tritis dan beberapa gunung. Saya ikut mendaki gunung, mengambil sampel, membuat sayatan tipis dan mengamati fosil dibawah mikroskop pada praktikum paleontologi. Saya lakukan itu bukan sebagai mahasiswa geologi, tapi karena rasa ingin tahu.”

Di depan para dosen Teknik Geologi Uncen, beliau mengucapkan terima kasih banyak karena mahasiswa mau datang ke Kabupaten Yapen.

“Terima kasih Uncen telah datang. Tolong berikan masukan sebanyak-banyaknya kepada pemerintah daerah. Potensi di Yapen ada di daerah Timur. Pemerintah sambut dengan gembira dan akan memberi support," ujarnya.

Lanjut katanya, beberapa tahun yang lalu mahasiswa teknik yang melakukan kuliah lapangan adalah mahasiswa dan dosen UPN Jogja.

"Mereka melakukan pemetaan dan penelitian di sepanjang Selatan-Timur (kebetulan mereka teman-teman saya),” ungkap Frans yang mengaku sangat kenal dekat (teman kuliah) dengan salah satu Prof dari Jurusan Teknik Geologi di UPN.

Sementara itu, kuliah lapangan Teknik Geologi sendiri berlangsung di Kabupaten Yapen selama dua minggu, dan dimulai dari tanggal 8-19 Februari 2019. Kuliah lapangan ini didampingi oleh tiga dosen pembimbing; John Reba, Indra Rahmat Jati dan Karl Karoluz Wagab Meak.

John Reba, salah satu pembimbing lapangan mengungkapkan ada banyak kegiatan yang dilakukan diantaranya pemetaan geologi, pemetaan geowisata, pemetaan bathymetri, sediment sungai dan laut, dan survei georadar untuk memetakan struktur lokal yang berkembang di Kota Yapen dan sekitarnya.

Penyelidikan lapangan yang dilakukan oleh ketiga dosen yang kemudian dikolaborasi dengan pekerjaan mahasiswa itu rencananya akan di persentasikan dihadapan Bapedda, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perindustrian dan Koperasi Kab Yapen.

“Kami tim juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kab Yapen yang telah memberi ruang kepada mahasiswa untuk mengakses sejumlah lokasi penelitian. Juga kepada Polresta Yapen dan TNI yang telah dan bersedia untuk memfasilitasi sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa selama di lapangan," tandasnya. *