Masyarakat Asli Papua Warsabrin Raja Ampat Keluhkan Rumah Layak Huni

Sekretaris Kampung Wasabrin, Distrik Teluk Manyalibit, Kabupaten Raja Ampat, Metusalak Obinaru mengatakan bahwa masyarakat setempat sangat merindukan rumah layak huni dari pemerintah/Albert

RAJA AMPAT- Mewakili masyarakat, Sekretaris Kampung Wasabrin, Distrik Teluk Manyalibit, Kabupaten Raja Ampat, Metusalak Obinaru mengatakan bahwa masyarakat setempat sangat merindukan rumah layak huni dari pemerintah.

Hal yang urgen tersebut disampaikan di hadapan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Filep Wamafma ketika memberikan pemahaman pendidikan politik dan deklarasi kepada masyarakat setempat, Kamis (31/1) siang.

Metusalak mengutarakan bahwa selama mereka di kampung Wasabrin ini, satu rumah ditempati 3-5 kepala keluarga (KK). Artinya kondisi itu bukan mensejahterkan masyarakat asli Papua, namun tambah menyusahkan.

"Bapa tolong membantu penderitaan kami, sebab rakyat disini tidak pernah mendapat bantuan rumah dari pemerintah, baik provinsi, kabupaten atau pemerintah Pusat. Padahal kami disini ada 600 orang jiwa," kata Obinaru.

Ia mengetahui bahwa Filep Wamafma bukanlah pengambil kebijakan, namun melalui pengalaman kerja yang sangat luar biasa dan bertanggung jawab, maka ia berharap ada usaha loby kepada pemerintah provinsi Papua Barat agar masyarakat di Teluk Manyalibit juga menerima bantuan rumah layak huni.

Sementara itu, Filep Wamafma menjelaskan bahwa untuk menjawab persoalan rumah layak, ia akan membantu masyarakat untuk menyuarakan kepada DPR Papua Barat dan pemprov atau pemerintah.

"Saya belum mendapat jabatan apapun dan tidak mendapat kewenangan apa-apa, namun sebagai staf ahli DPR Otsus Papua Barat, saya akan bersuara kepada mereka agar menjawab masalah yang masyarakat asli Papua hadapi saat ini," ungkap Wamafma.

Septinus Mambrasar dalam kesempatan itu juga menyampaikan tentang janji politik gubernur dan wagub atau DPR Papua Barat dan DPRD Raja Ampat kepada masyarakat, apakah saat kampanye baru mau turun ke masyarakat untuk janji-janji. Kemudian selama 5 tahun kerja tidak perjuangkan aspirasi masyarakat.

"Jadi, caleg stop datang berjanji kepada kami rakyat. Kami membutuhkan bukti nyata bukan janji manis," kisah Mambrasar.

Menjawab itu, Filep Wamafma mengaku bahwa kedepannya buka berjanji saja, tetapi akan membuktikan. Bahkan tanpa menjadi calon pun tetap membantu apa yang menjadi persoalan masyarakat. *