Maju DPR RI Dapil Papua Barat, Willem Frans Ansanay Diusung Perindo

Calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat Willem Frans Ansanay, SH/Istimewa

MANOKWARI- Sosok dari calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat Willem Frans Ansanay, SH maju menggunakan partai Perindo asal dapil Papua Barat. Tentu saja memiliki latar belakang sebagai aktivis Papua yang sangat berjasa kepada Provinsi Papua Barat dan cinta tanah Papua.

Kembalinya Ansanay untuk bertarung politik di Papua Barat tentu saja ada yang melatarbelakangi. Artinya melihat kembali kondisi tanah Papua untuk dibangun dan membangun Papua di dalam bingkai NKRI.

Dikatakan Ansanay bahwa Undang-undang 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus (Otsus) menjadi platform membangun tanah dan manusia Papuanya.

Lalu pertanyaannya, apakah kehadiran UU Otsus sudah diimplementasikan dengan baik di tanah Papua atau rakyat Papua merasa happy dengan penggunaan dana otsus?

Menurut Ansanay, apakah semua rakyat asli Papua sudah nikmati dana otsus atau belum. Bahkan banyak orang datang berlomba-lomba ke Papua karena peredaran uang begitu banyak.

"Terkadang terjadi konflik interen dari berbagai kalanganbaik politik, bisnis dan pemerintah. Bahkan dalam UU Otsus telah degrasi," ungkap Ansanay kepada wartaplus.com di Sorong, Senin (21/1/2019).

Kembalinya Ansanay untuk bertarung dikanca politik menggunakan Partai Perindo dengan nomor urut 1. Ansanay adalah salah satu pelaku hadirnya UU Otsus di tanah Papua, termasuk ikut mendorong pemekaran Papua Barat semasa menjadi aktivis.

Tak sampai di situ, namun parlemen Senayan sangat membutuhkan legislator yang memiliki inovasi dan ketajaman berpikiran tentang keadaan dan kemajuan Papua Barat.

Bahkan Papua pada jaman itu dikenal dengan salin berbagi berkat, artinya filsafat orangtua jaman dahulu saat melaut dan mendapat hasil tangkapan ikan saling berbagi kepada siapapun.

Oleh karena itu, legislator Papua harus diberikan kesempatan berkipra untuk tanahnya sendiri, maka kesempatan itu diberikan legislator baik di DPRD, DPR PB dan DPR RI.

Lanjutnya, kanca politik legislator terkadang dijadikan lahan mencari pekerjaan dan kemudahan untuk kekayaan diri sendiri tanpa peduli dengan esensi persoalan asli Papua.

Kemudian pemahaman legislator dari kalangan yang tidak paham konteks keberagaman Papua, maka percuma memiliki legislator yang kejarnya mengejar materi. Namun kondisi saat ini yang dipahami adalah orang Papua sendiri, maka semangat bangun Papua Barat yang memacu Ansanay bertarung di kanca politik.

Mantan aktivis Papua ini menegaskan bahwa ada pekerjaan rumah yang belum yang dituntaskan, misalnya pembentukan rergulasi khusus sesuai amanat UU Otsus. *