Pemprov Tunggu Koordinasi Terkait Bantuan Logistik Korban Banjir Bandang Tolikara

Kepala Dinsosdukcapil Papua, Ribka Haluk/Andi Riri

JAYAPURA - Pemerintah Provinsi melalui Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil masih menunggu koordinasi dengan pihak pemerintah Kabupaten Tolikara terkait pemberian bantuan logistik  terhadap korban banjir bandang yang melanda kampung Dugi, Distrik Goyage pada Senin (14/1/2019) dini hari lalu.

Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua, Ribka Haluk mengaku, pihaknya telah mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, namun sifatnya masih laporan awal dan hanya berupa tebusan dari laporan ke Gubernur.

"Kalau memang suratnya disetujui Gubernur baru kami bertindak. Saat ini kami juga masih menunggu koordinasi dari pemerintah Tolikara. Kalau mereka masih bisa tangani dan (banjirnya) tidak mencakup beberapa kabupaten, ya biar mereka (pemkab Tolikara) yang tangani," ungkap Ribka di Jayapura, Kamis (17/1/2019).

Menurut dia, pada prinsipnya pemerintah provinsi akan selalu siap jika dibutuhkan bantuan. 

"Kalau kabupaten butuh bantuan baru kami turun," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di kampung Dugi, Distrik Goyage kabupaten Tolikara, Senin (14/1/2019) dini hari lalu menyebabkan lima orang warga hanyut terseret banjir. Dua diantaranya ditemukan selamat, sementara tiga lainnya hilang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Welliam Manderi mengatakan banjir bandang terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam dua pekan terakhir sehingga menyebabkan sungai meluap. Dari lima orang warga sebelumnya dinyatakan hilang terseret arus banjir, dua diantaranya telah ditemukan selamat.

"Dua orang yang ditemukan atas nama Akiton Kogoya (12 tahun) dan Akis Wenda (9 tahun) sedangkan tiga orang lainnya belum dapat ditemukan," ungkap Welliam di Jayapura, Selasa (15/1/2019).

Sementara tiga orang lainnya yang belum ditemukan, sebut Welliam, yaitu Akina Wenda (38), Kiwena Murib (25) dan seorang bayi Akitera Kogoya (3 bulan)

"Akibat banjir bandang ini juga sejumlah rumah, satu unit sarana ibadah, satu unit sarana kesehatan, satu unit sarana perkantoran, lima hektar lahan pertanian, satu unit bangunan lain dan 15 ekor ternak terbawa arus banjir,"sebutnya.

Dia menjelaskan upaya penanganan yang telah dilakukan oleh pihaknya adalah melaporkan kejadian banjir bandang ke Bupati Tolikara dan berkoordinasi dengan BPBD setempat guna mendorong logistik.

Welliam menambahkan, saat ini yang menjadi kebutuhan mendesak adalah stok logistik untuk penanganan bagi 140 jiwa yang mengungsi akibat bencana banjir bandang ini.*