Jokowi Janjikan Pasar Skouw Diprioritaskan Untuk OAP

Presiden Jokowi bersama ibu Iriana saat mengunjungi PLBN Skouw Wutung di Jayapura, Papua/Istimewa

JAYAPURA - Pembangunan pasar di wilayah perbatasan RI-PNG di kawasan Skouw Wutung Distrik Muara Tami, Kota Jayapura kini telah memasuki tahap akhir pengerjaan. Pasar ini nantinya akan diprioritaskan bagi pedagang Orang Asli Papua (OAP), sebagaimana janji Presiden Joko Widodo.

Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri, Suzana Wanggai kepada pers di Jayapura, Rabu (9/1/2019) mengatakan dalam waktu dekat orang nomor satu di Republik ini berencana akan kembali mengunjungi Papua.

“Hasil rapat dengan Presiden di Jakarta akhir tahun lalu, pesannya, pasar tersebut diprioritaskan pertama bagi pedagang asli Papua," kata Susi seraya menambahkan pembangunan pasar tersebut sepenuhnya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 

Lanjut katanya, Presiden sebelumnya dijadwalkan akan meninjau pengembangan kawasan perbatasan Skouw - Wutung akhir Desember tahun lalu namun batal.

"Pengembangan PLBN Skouw  merupakan janji dan perintah Presiden untuk menjadikan PLBN hanya sebagai pintu gerbang, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ungkap Susi

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya ke Skouw akhir tahun lalu mengatakan, progres pekerjaan pengembangan sudah masuk tahap akhir.

Kawasan yang dikembangkan seluas 12,20 hektar dengan total luas bangunan 9.921 m2, meliputi pasar dan area komersial seluas 3.600 m2, fasilitas umum berupa rest area, ATM Center, masjid, gereja. 

Selain itu fasilitas sosial seperti plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan, serta mess pegawai, wisma Indonesia dan pos TNI/Polri.

Total anggaran untuk pembangunan kawasan Skouw sekitar Rp 246 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Nindya Karya. 

“Nanti juga akan ada terminal, yang pengaturannya akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan yang akan mendukung sebagai pusat kegiatan pertumbuhan ekonomi, destinasi wisata dan kesenian,” ujar Menteri Basuki.

Pada kawasan perbatasan Skouw juga telah dibangun 50 unit Rumah Khusus bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami. Unit rumah khusus dimaksud memiliki tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu, yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase dan listrik.

“Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter/detik antara lain untuk melayani 577 sambungan rumah,” katanya.*