Akibat Main Petasan, Sembilan Rumah dan Kios Ludes Terbakar

Kebakaran akibat main petasan/Andy

JAYAPURA,– Sebanyak sembilan bangunan terdiri dari rumah dan kios milik warga yang berada di pinggir jalan utama Sentani-Abepura Kampung Waena Distrik Heram, Kota Jayapura ludes terbakar, Rabu (20/12) malam sekitar pukul 23.00 WIT.

Kepala Kelurahan Waena, Khundrat Tukayo, menuturkan, kebakaran berawal saat seorang anak bemain petasan di sekitar lokasi dan tidak disengaja percikan api dari petasan menyambar tempat penjualan petasan, sehingga terjadi kebakaran.

“Api ini berawal dari tempat penjualan petasan. Jadi ada satu anak yang main petasan disini, tidak sengaja petasan itu kena tempat penjualan petasan sehingga terjadi kebakaran ini,” kata Khundrat Tukayo kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (21/12) dini hari.

Ia mengaku, pada saat terjadi kebakaran, warga setempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun karena banyaknya petasan dan bangunan yang terbuat dari papan dan tripleks membuat api cepat membesar dan merembet ke rumah kios tetangga.

”Kita sudah coba padamkan, tapi tidak bisa juga, karena petasan lain yang didalam juga ikut meledak, jadi kita tidak bisa dekat lagi,” ujarnya.

Api baru dipadamkan setelah pemadam Kota Jayapura menurunkan empat unit mobil pemadam kebakaran di bantu satu mobil PDAM diturunkan untuk memadamkan api.

Sementara itu, salah satu pemilik rumah, Apia Kilungga, mengaku pada saat kejadian dirinya tidak berada di rumah, sehingga tidak satupun barang miliknya yang diselamatkan.

“Saya tutup toko sekitar pukul 21.00 WIT lalu saya keluar untuk belanja barang.  Tapi waktu pulang masih di lampu merah saya lihat terjadi kabakaran, dan saya sudah tau itu toko saya yang terbakar,” ujarnya sedih.

“Saat saya tiba, api sudah besar dan saya tidak bisa buat apa-apa lagi. Tidak ada barang yang saya selamatkan juga. Ijazah saya dan istri, kemudian komputer, hardisk, dan barang lainnya tidak ada yang selamat,” ungkapnya.

Akibat kejadian ini di ketahui seorang bayi berusia 5 bulan dikabarkan meningga dunia karena tidak bisa diselamatkan oleh orang tuanya.

Belum diketahui jumlah keluarga secara keseluruhan yang menjadi korban dalam kebakaran tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. *