Melangitkan Festival Cycloop Untuk Hidup Manusia  

Festival Cycloop I di Pasir VI/Jorsul Satuan

Kau lihat, ia memuncak namun tak memegahkan diri. Puncaknya disukai awan putih yang tak dapat dihitung. Tubuhnya dibangun dengan tanah berbatu terikat dengan hutan yang lebat,hingga membentuk tingkatan-tingkatan yang menjulang tinggi hingga menakuti matahari.

Cycloop, sebuah gunung yang selalu memandangku tanpa bersuara. Cycloop, sebuah gunung yang dikenal para leluhur sebagai gunung pendamping Danau Sentani, sumber air bagi kehidupan masyarakat di Jayapura.

Aku bermain dan bercanda ria didekatnya, ia menjagaku seperti tuan putri.Aku suka bernyanyi dihadapannya dan ia melepaskan jaket angin yang hangat ditubuhku yang kecil dan halus.

Cycloop, sayangku padamu kutanam kuat bersama tali pusarku dikakimu. Cycloop, cintaku, kuselipkan dalam genggaman mulutku agar kau tahu,hanya aku yang mampu memujamu dalam tulisanku seperti Seorang raja dan ratu yang berlari di atas batu karang demi mendekap kekasihnya yang terbaring di pinggiran api. Cycloop, katakan padaku apakah kata-kataku ini melukaimu?

Puisi ‘Cycloop Kusayang Cycloop Ku Cinta karya Nunias Selegani dan Daymen Sofia Yepasedanya menjadi punya daya kejut Festival Cyclop I, karena memberi pesan,harapan dan doa dan menjadi makna bagaimana lingkungan hidup merupakan masalah krusial pada dasawarsa ini. Berbagai elemen, terus bergerak untuk mendorong dan menggalang usaha bersama menjaga kelestarian alam demi kualitas kehidupan yang lebih baik.

Kebakaran hutan, longsornya tanah perbukitan, kebanjiran dan kasus lingkungan hidup lainnya menunjukkan bukti bahwa tingkat kesadaran pengelolaan lingkungan hidup masih rendah dan harus menjadi perhatian serius oleh semua. Harus disadari bersama bahwa kualitas lingkungan hidup dan kualitas sumberdaya manusia saling mempengaruhi.

“Dalam upaya turut menjaga kualitas lingkungan hidup tersebut Festival Cyclops 2018 hadir mengkampanyekan perlindungan dan penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cyclops dari penghancuran yang lebih parah,”kata Ketua Panitia Festival Cycloop 2018 Rhidian Yasminta Wasaraka  disela-sela kegiatan Festival, Sabtu (8/12) siang. Dalam festival tesebut ada rumah pohon (Korowai) setinggi 15 meter  dan menara pengintai (Wamena) setinggi 10 meter

Dian mengucapkan terimakasih banyak kepada para pendukung kegiatan. “Ini kerja keroyokan dan kepedulian untuk bumi dan tanah kita berpijak,“ujar Dian Festival Cycloop yang akan digelar pada tanggal 6-8 Desember 2018 di Pasir VI Jayapura Utara. Para pendukung Festival Cycloop diantaranya BBKSDA Papua, Rumah Belajar Papua, Korem 172/PWY, LMR RI Wilayah Papua, Pemkab Jayapura, Diskuminfo Kab Jayapura, USAID Lestari, PDAM Jayapura, Bank Papua, Pertamina, Telkomsel, IOF Pengda Papua,PLN, Asgarin, IKA SKMA, Silva Ottow Geisler, wartaplus.com, RRI, Rapi, Smansa, Rock FM 101.1, STIKOM Muhammadiyah Jayapura, Indonesian Journalis Network (IJN) Papua-Papua Barat, PLN, Pemprov Papua, Forum Komunitas Jayapura, Earth Hour

Dengan Festival ini  dirinya  mengajak semua pihak untuk turut menjaga hutan, Festival Cyclops juga bertujuan untuk memperlihatkan keindahan alam dan mendukung pariwisata Papua.

Festival Cyclops 2018 yang dihadiri berbagai komunitas di Jayapura sebelum puncak acara juga  digelar seminar yang membahas tentang solusi berbagai persoalan yang sedang dihadapi Gunung Cyclops. Gunung yang selama ini menghidupi masyarakat di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Dalam pengamatan wartaplus,com Festival ini jadi sangat special dari pada Ferstival lain di Papua,  ini disebabkan terlibatnya berbagai  anak-anak muda yang peduli akan lingkungan dan berusaha agar suksesnya Festival ini.

Dengan luas 31.479,84 hektare, Cagar alam Cyclops merupakan sebuah wilayah unik yang kaya dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan satwa. Cagar alam ini membentang di dua wilayah administrasi pemerintahan, yakni Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura sebagai ibu kota Provinsi Papua.

Penetapan Cycloop sebagai cagar alam berdasar pada SK Menteri Pertanian Nomor 56/KPTS/Um/I/1978 dengan luas 22.500 hektare, yang ditegaskan kembali secara berturut-turut melalui PP Nomor 28 Tahun 1985 dan SK Menteri kehutanan Nomor 365/Kpts-II/87.

Lalu, pada 2012 melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 782/Menhut-II/2012, luas Cagar Alam Cycloop diperluas menjadi 31.479,84 hektare adalah sebuah wilayah unik yang kaya dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan satwa.

Untuk menuju Pasir 6 tempat Festival , Kabupaten Jayapura, akses jalannya melalui dari Kelurahan Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.  Akses jalan menuju lokasi pagelaran Festival Cyclops terbilang berat karena merupakan jalan tanah, apalagi jika musim hujan, jalan tersebut berlumpur.

Namun bila tiba disana suguhan pemandangan alam pantai, sungai, air terjun hingga pegunungan yang indah dan menarik. “Inilah yang ingin kami tunjukkan, keaslian alam Cycloop. Apa adanya dengan lokasi setempat, yang pastinya kalau sampai ke Pasir 6, kita disuguhkan pemandangan alam pantai, sungai, air terjun hingga pegunungan yang indah dan menarik,”ujarnya.

Bupati Jayapura, Matius Awoitauw, S.E, M.Si menyambut baik Festival Cycloop. “Ini usaha yang baik dan patut diapresiasi dan kedepan perlu Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura  membicarakan duduk  bersama untuk membicarakan  Cyclcop ini. Kita semua harus sama-sama berjuang untuk penyelamatan Cycloop,”ujarnya. Dirinya juga berterimakasih kepada komunitas yang menyelengarakan Festival ini juga dinas-dinas terkait.

Ketua Dewan Adat Suku Imbi Numbay, Daniel Toto   menegaskan hutan bagi lima suku yang mengelilingi Gunung Cycloop dianggap sebagai Ibu Kandung. Hal tersebut diungkapkan oleh Kelima suku itu adalah Suku Sentani dan Moi yang berada di selatan serta Suku Teperaiwena, Imbi Numbay dan Youtefa yang bermukim di wilayah utara gunung ini.

“Karena seluruh masyarakat yang berasal dari lima suku tersebut menggantungkan hidunya pada salah satu gunung terbesar di Papua ini. Karena dari sinilah kami mendapatkan makanan dan air bersih untuk menghidupi kita” katanya. Dirinya pun mengajak seluruh komponen masyarakat yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura untuk bersama menjaga Cycloop.*