Pertamina Proyeksikan Konsumsi BBM Meningkat Saat Natal dan Tahun Baru

General Manager PT Pertamina (Persero) MOR VIII, Lin Febrian (tengah)/Istimewa

JAYAPURA,- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua melakukan build-up stok guna mengantisipasi kebutuhan BBM dan LPG selama perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Sebelumnya, Pertamina MOR VIII juga telah menyiapkan satuan petugas (satgas) dua pekan lebih awal dibandingkan tahun lalu, guna memastikan kelancaran pasokan BBM dan LPG selama periode Natal dan Tahun Baru 2019.

Diungkapkan Iin Febrian selaku General Manager PT Pertamina (Persero) MOR VIII, pihaknya memproyeksikan konsumsi BBM dari berbagai produk mengalami peningkatan selama berlangsungnya dua perayaan hari besar tersebut.

"Penyaluran Gasoline (bensin) di periode Natal 2018 dan Tahun baru 2019 diprediksikan mengalami kenaikan sebesar +6.3% dibandingkan penyaluran normal karena adanya peningkatan aktivitas kendaraan roda 2 dan roda 4, begitu juga dengan produk Gasoil (bahan bakar diesel) mengalami peningkatan +10.6% dikarenakan adanya antisipasi dari PLN untuk dapat menjaga kestabilan supply untuk pembangkit tenaga diesel yang berada pada wilayah Marketing Operation Region VIII," jelas lin kepada sejumlah wartawan di Jayapura, Kamis (6/12).

Sedangkan, untuk jenis Kerosene (Minyak Tanah) diprediksikan mengalami kenaikan +5.5% yang berasal dari peningkatan kebutuhan masyarakat (Operasi Pasar) maupun segi industri rumah tangga.

Sementara bahan bakar Avtur (bahan bakar pesawat terbang) juga diprediksikan mengalami kenaikan +9.9% dikarenakan aktivitas maskapai meningkat. Sedangkan konsumsi LPG, baik di restoran dan perhotelan meningkat menjelang libur hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, sehingga stok LPG ditingkatkan hingga 23%.

"Pertamina juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menambah tonase (kapasitas muat) kapal menjadi 20 unit dan menaikkan ketahanan stok di TBBM MOR VIII Gasoline sebesar 9%, Gasoil sebesar 15%, Kerosene 15% dan Avtur 10%," ungkapnya.

Lin menambahkan, untuk ketahanan pasokan LPG, Pertamina melakukan build-up stok dan menambah alokasi LPG non PSO sekitar 15 hingga 23%, serta memonitor pengiriman dari supply point dan stock-in transit (dari supply point ke agen). *