Basaria Panjaitan

Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Akan Jadi Sahabat KPK

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan/Ola

JAKARTA,-Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) mengadakan Sarasehan dan Kongres Jurnalis Perempuan Indonesia pertama, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (16/11). Kegiatan yang mengusung tema "Jurnalis Perempuan Melawan Korupsi dan Fake News" menghadirkan keynote speaker Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan. 

Basaria Panjaitan dalam paparan menyebutkan KPK berkomitmen memberantas dan memerangi praktek-praktek korupsi.

 "Tapi harus diketahui bahwa KPK tidak hanya melakukan tindakan tapi juga melakukan pencegahan," ujar Basaria.

Dalam menjalankan fungsinya pencegahan korupsi, disebutkan Basaria, KPK melibatkan lembaga, organisasi bahkan perorangan. Salah satu yang menjadi mitra potensi KPK adalah FJPI. 

"Kita berharap FJPI bisa menjadi ujung tombak KPK dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi. Kami berjanji akan menjadikan FJPI sebagai sahabat KPK," kata Basariah.

Diakui Basariah bakal ada kegiatan KPK yang bisa  dikolaborasi dengan FJPI. Dimana, dari sekian banyak program KPK ada program khusus perempuan yakni Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK).

 "Lewat peranan FJPI, kita ingin memaksimalkan program SPAK. Program strategis ini sangat diyakini bisa membantu meminimalisir perilaku korupsi," tegas Basariah

Ketua pembina Dewan Pers Prof Dr Bagir Manan dalam arahannya menyinggung tentang bagaimana jurnalis mendorong menghindari berita-berita bohong (fake news), khususnya tentang korupsi. 

"Tak dapat dipungkiri berita-berita bohong saat ini makin marak beredar. Ini menjadi salah satu Pekerjaan Rumah, bagi kita terutama insan pers untuk memberangusnya," ujar Bagir.

Pembicara lainnya, Uni Lubis (Pemimpin Redaksi IDN Times), Ramdeswati Pohan (Ketum FJPI), Yosep Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers) dan Ratna Komala (anggota Dewan Pers) juga memaparkan mengenai trendik fake news atau berita hoax yang semakin merajalela di media sosial.

Diharapkan dengan kegiatan ini, jurnalis perempuan dapat menulis berita sesuai Kode etik jurnalistik.*