Sebanyak 45 Dokter Spesialis Disiapkan Untuk PON Papua

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Drg Aloysius Giay saat diwawacara pers/Istimewa

JAYAPURA,- Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan mengklaim telah menyiapkan sedikitnya 45 tenaga dokter spesialis yang bakal ditempatkan di setiap Cabang Olahraga (Cabor) dan venue untuk PON XX 2020 mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan Papua, Drg. Aloysius Giay mengatakan, para dokter ahli ini punya spesifikasi kompetensi pendidikannya. Meski begitu pihaknya tetap harus memastikan kekhususan dalam sport medical center. Dimana mereka akan dilatih khusus untuk penanganan kegawat daruratan di setiap arena olahraga.

"Tidak kalah pentingnya, setiap  cabor, setiap venue juga akan disiapkan khusus untuk keamanan pengamanan pangan, makan, minum, yang betul – betul dijamin oleh dokter ahli gizi dan nutrisi," kata Aloysius di Jayapura, Rabu (14/11)

Sementara terkait daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan PON namun dikategorikan sebagai daerah endemik penyakit malaria seperti kabupaten Mimika, Jayapura juga Keerom maka harus dipastikan dengan survey

"Ada beberapa kabupaten yang Annual Parasite Incidence (API), indeksnya tinggi maka harus dipastikan dengan survei. Vektor – vektor itu sudah betul – betul bebas yang menimbulkan penyakit malaria, dengan melibatkan khusus dokter ahli malaria," ujarnya. 

Termasuk penyakit di daerah tropical maka juga akan dipastikan ketersediaan dokternya.

Diakui Aloysius saat ini pihaknya telah membuat grand desain yang nantinya mengundang setiap klaster di enam kabupaten yakni Kabupaten/Kota Jayapura, Biak Numfor, Jayawijaya, Mimika dan Merauke bersama empat kabupaten penunjang. Nantinya Kepala Dinas dan tim diundang. Termasuk direktur rumah sakit juga diundang.

“Bahwa kita harus susun bersama berdasarkan pengalaman PON XIX di Bandung. Penyelenggaraan Asian Games di Palembang, Sumatera Selatan. Itu akan kita susun dalam sebuah studi yang kita susun untuk Papua,” bebernya.

Dia menambahkan, dukungan Kementerian Kesehatan untuk PON  tidak perlu diragukan lagi. 

“Mereka sudah menopang selama empat tahun ini luar biasa. Tinggal nanti pengaturan, seperti masalah alokasi Dana Khusus atau DAK dari Kementerian Kesehatan. Mereka sudah tunjukkan luar biasa terhadap Papua,”pujinya.