BKSDA Papua Bantah Debit Air Pegunungan Cycloop Menurun

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Papua, Timbul Batubara/Andy

SENTANI,– Beredarnya informasi yang menyebutkan bahwa debit air di Pegunungan Cycloop semakin menurun, dibantah oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Papua.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Papua, Timbul Batubara, mengatakan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cenderawasih, ditemukan bahwa stok air di Pegunungan Cycloop masih banyak dan tidak terjadi penurunan debit air.

“Dari hasil penelitian Uncen mengatakan bahwa disini (Cycloop) kantong-kantong air masih banyak. Kalau teman-teman ke sana ada telaga di atas, bararti air di atas itu masih ada, tidak kosong. Jadi ceritanya omong kosong juga kalau kita bilang air di cycloop ini habis,” kata Timbul kepada wartawan di Sentani.

Timbul mengklaim jika debit air cycloop menurun, itu bukan karena mata airnya kering atau hilang, melainkan karena airnya keluar melalui jalur lain.

“Kalau air sungainya makin surut atau sedikit, itu mungkin airnya keluar lewat jalur yang lain. Saya contohkan kalau kita dari pasir enam (VI) ke Nahebe naik kapal, di tengah laut itu ada keluar air tawar di tengah laut, jadi bisa kita minum. Jadi siapa bilang air di cycloop kurang,” jelasnya.

Disinggung soal adanya klaim dari PDAM Jayapura yang menyebutkan debit air di cycloop berkurang, Timbul menyampaikan bahwa hal itu terjadi karena PDAM Jayapura melihat dari sisi bisnisnya.

“Ya itu karena mereka melihat dari sisi bisnisnya, tapi kita harus melihat bagaimana ekosistem yang sebenarnya. Ketika cekdam tidak dikelola dengan baik, maka ini juga akan berpengaruh, saya tidak menyalahkan PDAM, tapi ini adalah ilmu dan teknologi yang harus disepakati bersama dan bagaimana diterapkan,” bebernya.

Meski demikian, Timbul mengakui bahwa terjadi perambahan hutan di bagian utara cycloop oleh masyarakat, sehingga pihaknya terus melakukan pendekatan dengan masyarakat untuk menyadarkan masyarakat.

“Tapi itu masyarakat kita yang melakukan, bukan musuh kita. Kita selalu melakukan penyuluhan dan patroli bersama untuk menyadarkan masyarakat. Khusus yang dirambah itu kita akan kerjasama dengan PLN untuk melakukan penanaman ulang di lokasi yang dirambah,” jelasnya. *