Penutupan ICBE 2018 Hasilkan 14 Poin yang Dideklarasi

Kegiatan Konferensi Internasional Biodibersitas, Ekowisata, dan Ekonomi Kreatif atau (International Conference on Biodibersity, Ecotourism and Creative Economy/Albert

MANOKWARI,-Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan didampingi Wagub Mohammad Lakotani, Sekda Papua Barat Nataniel Mandacan secara resmi menutup Konferensi Internasional Biodibersitas, Ekowisata, dan Ekonomi Kreatif atau (International Conference on Biodibersity, Ecotourism and Creative Economy) (ICBE 2018), Rabu (10/10) malam.

Konferensi Internasional yang dihadiri perwakilan Negara itu menghasilkan 14 deklarasi tentang pembangunan berkelanjutan berbasis wilayah adat di tanah Papua, yang mana 14 poin itu akan ditindaklanjuti sebagai visi misi tanah Papua damai berkelanjutan, lestari dan bermartabat.

Wakil Ketua ICBE 2018, Keliopas Krey pada saat jumpa wartawan di ruang media center menjelaskan bahwa selama 15 tahun Provinsi Papua dan Papua Barat terus memperjuangkan provinsi konservasi di Papua Barat.

Di samping itu program ini menindaklnjuti kebijakan PBB atas dukungan program konservasi di tanah Papua saat ini. Untuk itu panitia sampaikan apresias kepada Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat karena sudah dilakukan deklarasi bersama pasca ICBE 2018.

Kata Keliopas, deklarasi konservasi pembangunan berkelanjutan ini merupakan misi bersama antara Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat untuk membangun tanah Papua bersama.

"Kami dari panitia sampaikan terim kasih kepada pemerintah Papua dan Papua Barat, sponsor dan semua pihak yang terlibat pada suksesnya kegiatan ICBE di kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat," sebut Keliopas.

Sementara Sekda Papua Barat Nataniel D Mandacan dalam penjelasan kepada wartawan mengatakan bahwa, provinsi konservasi berkelanjutan merupakan hasil penelitian sehingga mendapat respon dari pihak Internasional, maka ditindaklanjuti hingga kegiatan kampanye ini dilaksanakan.

Dijelaskan Sekda bahwa hasil deklarasi pada ICBE merupakan hasil yang akan ditindaklanjuti Provinsi, sebab masyarakat adat lebih diutamakan pada kampanye konservasi berbasis masyarakat adat.

"Adat istiadat di Tanah Papua akan diperhatikan, sebab sumber daya alam (SDA) di tanah Papua harus dilestarikan, maka 14 item penting yang sudah dihasilkan pada kegiatan ini harus melibatkan masyarakat adat," ungkap Sekda. *