Noak Kapisa

Pohon Sagu Harus Dilindungi

Asisten II Setda Provinsi Papua Noak Kapisa/Alberth

MANOKWARI,- Asisten II Setda Provinsi Papua Noak Kapisa mengatakan, pohon Sagu di tanah Papua terbilang sangat luas untuk dikembangkan sebagai potensi sumber daya alam (SDA) yang memberikan manfaat kepada masyarakat Papua. Pasalnya sejauh ini masyarakat adat masih menggunakan sistem tradisional untuk mengelola pohon sagu sebagai makanan pokok lokal Papua.

"Melalui Konferensi Internasional tentang Biodibersitas, Ekowisata, dan Ekonomi Kreatif atau International Conference on Biodibersity, Ecotourism and Creative Economy (ICBE) ini kita berharap ada solusi kedepan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat ada Papua" sebut Kapisa saat dijumpai di Manokwari, Minggu (7/10).

Menurut Kapisa, di Provinsi Papua sendiri memiliki hutan pohon sagu yang berlimpah di kabupaten se Provinsi Papua, misalnya saja di Kampung Harapan (Sentani), disana terdapat pohon Sagu, namun dikelola lokal karena diklaim masyarakat sebagai wilayah adat. 

Dijelaskan Kapisa bahwa, kalau memang pohon sagu yang tersebar di tanah Papua sebagai hutan esensial, maka masuk dalam tata ruang yang harus dilindungi, sebab bukan saja pohon sagu, terdapat habitat lainnya yang harus dilindungi, misalnya burung Cenderawasih. 

"Dua provinsi di tanah Papua harus duduk bersama untuk memikirkan tentang hutan esensial ini. Bahkan tidak bisa kita heran karena mau buat hutan esensial kedalam produk hukum, tetapi sangat sulit karena masyarakat klaim hutan adat mereka sehingga menjadi terkendala," sebut Kapisa.

Untuk menerobos agar hutan esensial dilindungi, kata Kapisa, perlu pendekatan dengan cara keluarga dan sosialisasi kepada masyarakat adat agar mereka pahami tentang pentongnya perlindungan hutan adat. 

Di samping itu sosialisasi melalui media masa agar dipahami lebih luas oleh masyarakat adat Papua. Kemudian melibatkan pihak gereja maupun pihak mesjid agar ada pemaham kepada masyarakat tentang penting hutan esensial dilindungi.

Lebih lanjut, Kapisa mengatakan dua pekan lalu ia ke Merauke, Boven Digul, Mapi, dan Asmat. Disana ia mendapat informasi terdapat ribuan hektar pohon Sagu. Padahal Staf Khusus Presiden menyatakan bahwa terdapat 5000 hektar hutan Sagu di tanah Papua, namun data angka tersebut harus dikrosek kembali, apakah hutan pohon Sagu tersebut masih utuh atau bagaimana.*