Di Dok 8, IRT Ditemukan Tewas dengan Luka Bekas Kekerasan

Korban saat dievakuasi dari tempat kejadian/humas

JAYAPURA,- AM (40), warga Jalan Sungai Tami Dok VIII Atas, yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, Rabu (26/9) siang, ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh terdapat luka bekas kekerasan.

Korban ditemukan di semak-semak yang tidak jauh dari rumah tempat dia tinggal, setelah dua hari dikabarkan tidak pulang.

Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra mengungkapkan kasus temuan mayat yang diduga sebagai korban kekerasan kini telah ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Jayapura Utara, dimana jenazah korban telah dievakuasi dan dilakukan otopsi di rumah sakit Bhayangkara Jayapura.

"Korban ditemukan di lahan kosong di samping rumah korban tepatnya di dalam talut dalam kondisi tidak bernyawa lagi dengan posisi menyamping dan ditimbun dengan rumput ilalang dan akar rumput, serta kondisi korban sudah mengeluarkan bau busuk," ungkap Jahja Rabu (26/9) siang.

Kata Jahja dugaan sementara korban diduga tewas lantaran dianiaya mengingat terdapat beberapa luka di tubuh, diduga kuat pelaku merupakan suaminya sendiri.

"Kasus ini masing dalam penyidikan dan dari keterangan saksi yang sudah dimintai keterangan korban dua hari sebelum korban ditemukan tewas, korban sempat pergi dengan sang suami, selain itu juga dari hasil olah TKP terdapat bercak darah di kamar milik korban," pungkasnya.

Lanjut Jahja, belum diketahui motif dari pembunuhan ini mengingat suami korban yang diduga kuat merupakan pelaku masih dalam pengejaran.

"Suami korban belum diketahui keberadaannya dan sampai saat ini kami masih lakukan pengejaran, selain. Itu juga korban semasa hidupnya sering menjadi korban KDRT oleh suaminya," terangnya.

Mantan Kanit Reskrim Polsek Jayapura Selatan ini pun menambahkan jenazah korban kini sudah berada di rumah duka setelah pihak keluarga menolak dilakukan otopsi.

"Keluarga korban menolak untuk diautopsi dan meminta visum luar sehingga jenazah korban langsung dipulangkan untuk dikebumikan," tambahnya. *