FKUB Kota Jayapura Imbau Masyarakat Ikut Andil Sukseskan Pemilu Damai

Ketua FKUB Kota Jayapura, Pdt Willem Itaar/Djarwo

JAYAPURA,- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jayapura menyerukan imbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama ikut andil dalam mensukseskan pemilu damai 2019 di Tanah Papua.

Hal tersebut disampaikan Ketua FKUB Kota Jayapura, Pdt Willem Itaar usai menghadiri acara tatap muka Kapolda Papua bersama para tokoh agama, tokoh adat, serta tokoh masyarakat se-Kota Jayapura, Selasa (25/9).

Willem juga mengimbau kepada Penyelenggara Pemilu Provinsi dan 29 kabupaten/kota di Papua agar mensosialisasikan pelaksanaan kampanye dengan tertib dan damai, tanpa hoax yang berakibat pada potensi konflik bagi pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.

Apalagi kata dia, dengan adanya ‘system parlementary threshold’ yang mengharuskan setiap partai politik wajib mencapai perolehan suara 4 persen baik di tingkat DPR-RI, provinsi, dan juga kabupaten/kota, membuat para calon legislator akan berkompetisi secara keras. Terlebih kompetisi antar calon legislator yang ada di dalam satu partai politik.     

“Kalau suatu partai tidak mencapai parlementary threshold 4 persen baik ditingkat DPR RI, provinsi dan juga kabupaten/kota, maka partai itu dinyatakan gugur secara otomatis. Ini suatu hal yang sangat bahaya, karena setiap partai akan menggunakan cara apapun dalam mencapai empat persen suara itu,” terangnya.

Ia mencontohkan Kota Jayapura yang memiliki kuota 40 kursi DPRD Kota, dengan jumlah bakal calon legislator sekitar 500 orang. Dengan jumlah ini membuat perhatian serius dari pihak FKUB, tokoh adat dan masyarakat serta kepolisian untuk berkoordinasi mengawal jalannya Pemilu yang aman, tertib dan damai di Bumi Cenderawasih. 

“Kami memberikan apresiasi kepada bapak Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin atas cara dan gaya beliau menyampaiakan informasi dengan cara praktis kepada para tokoh agama dan tokoh masyarakat, mengenai peta potensi konflik akibat Pemilu di Papua, sehingga kita para tokoh agama dan tokoh adat  bisa bersinergi mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan terjadi pada Pileg dan Pilpres 2019 nanti,” pungkasnya. *