Peserta Pemilu Diimbau Ciptakan Suasana Damai Selama Masa Kampanye

Pembacaan Deklarasi Kampanye Damai oleh masing-masing perwakilan Partai Politik Peserta Pemilu/Djarwo

JAYAPURA,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua mengajak semua elemen yang terlibat dalam pesta demokrasi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Umum untuk menciptakan suasana damai selama masa kampanye, yang akan digelar mulai 24 September 2018 hingga 13 April 2019 mendatang.

Hal tersebut seperti yang telah dikomitmenkan bersama dalam deklarasi kampanye damai oleh KPU Papua, Bawaslu, Polda Papua, Kodam XVII Cenderawasih dan juga 16 Partai Politik peserta Pemilu, yang berlangsung di Taman Imbi, Kota Jayapura, Senin sore (24/9).

 

Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay mengatakan, deklarasi yang digelar itu sebagai gambaran yang akan menentukan pesta demokrasi untuk berjalan sukses dan damai. Dimana menurutnya hal tersebut sangat penting mengingat Indonesia menganut demokrasi dari rakyat dan untuk rakyat untuk menentukan pemimpin. Begitupun di Provinsi Papua.

"Hari ini kita gelar deklarasi kampanye damai untuk menciptakan suasana penuh damai di masa kampanye. Mari kita ciptakan Papua ini jadi Papeda (Papua penuh damai)," ujar Kossay dalam sambutannya.

Dengan terlaksananya deklarasi damai tersebut, dirinya mengimbau agar peserta pemilu baik partai politik maupun calon legislatif untuk menolak politisasi Hoax, SARA dan juga politik uang, begitupun dengan semua yang berbau kampanye hitam.

"Kita diajak dan mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan itu semua. Dan kita berharap agar semua pihak yang terlibat dapat meyakinkan rakyat dengan cara-cara yang bersih. Karena proses itu akan mempengaruhi hasil," imbaunya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua, Metusalak Infandi juga mengimbau kepada masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi jelang Pemilu dan Pileg untuk wajib berpartisipasi dalam menyukseskan dua perhelatan tersebut. Karena menurutnya, suksesnya demokrasi akan menentukan kualitas sebuah negara yang maju.

"Negara yang maju barometernya adalah kualitas demokrasi, karena akan melahirkan pemimpin yang berkarakter yang bisa mengayomi rakyatnya. Hal ini dikarenakan pemimpin lahir dari proses demokrasi yang sehat dan baik sesuai dengan keinginan rakyat," tegasnya.

Selain itu, Metusalak juga memberikan semangat bagi para generasi muda agar ikut berperan dalam kesuksesan pesta demokrasi, sebagai tonggak untuk melahirkan kedaulatan rakyat.

"Kesuksesan pemilu tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab generasi muda semata. Tetapi semua elemen, mulai dari masyarakat, penyelenggara dalam hal ini KPU, Bawaslu, DKPP, Pemerintah, parpol, caleg, paslon presiden dan wapres sebagai peserta pemilu, tim sukses pemenangan dan pemantau pemilu, dan tak kalah penting adalah peran media massa," imbuhnya.

Pihaknya berharap, masa kampanye selama tujuh bulan dapat berjalan damai hingga pada pemungutan suara, sehingga dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu memajukan bangsa Indonesia, mensejahterakan rakyat Indonesia, terlebih khusus masyarakat Papua. *