Tahun 1999-2018 Penderita HIV/AIDS di Papua Barat Capai 7.200

Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Otto Parorongan/Alberth

MANOKWARI,- Kasus meningkatnya HIV/AIDS di daerah Provinsi Papua Barat sejak 1999-2018 terbilang cukup meningkat. Hingga saat ini mencapai 7.200 kasus.

Hal ini disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan usai hadiri sidang Paripurna DPR Papua Barat, Senin (3/9).

Untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS ini, kata Otto, sosialisasi sangat gencar dilakukan, baik melalui LSM dan pihak dinas kesehatan, puskesmas, termasuk kerja media atau wartawan.

Tentang besaran anggaran yang digelontorkan kepada para pihak yang gencar, Kadiskes enggan menyebutkan besaran tersebut. Akan tetapi sudah ada separuh diserahkan kepada pihak PMI dan beberapa LSM dalam pendampingan kepada penderita HIV/AIDS.

Kepadatan penderita penyakit HIV/Aids berada di kabupaten Sorong dan Manokwari. Dua daerah ini tentu saja terindikasi penderita HIV/Aids dan menyusul daerah lain yang kepadatan penduduk.

Kendala mengatasi penyakit menular ini, sebut Otto, salah satunya adalah Oda. Ditanya tentang mengatasi HIV/AIDS di tengah rakyat Papua Barat tentu diberikan kondom di lokalisasi.

"Pemberian kondom diserahkan di lokasi tertentu, misalnya lokalisasi dengan pemberian kondom secara gratis," sebut Otto.

Dia menambahkan bahwa pengaruh tingkatnya HIV/AIDS karena jajan sembarangan sehingga beresiko tinggi kepada masyarakat.*