Sempat Menolak, 324 Siswa SD Inpres 113 Akhirnya Divaksin

324 siswa SD Inpres 113 Kota Sorong, Papua Barat menjalani suntik imunisasi Rabu (29/8)/Ola

SORONG,-Sempat menolak pelaksanaan imunisasi massal campak (Measles) dan Rubella (MR), akhirnya 324 siswa SD Inpres 113 Kota Sorong, Papua Barat menjalani suntik imunisasi Rabu (29/8).

Kepala SD Inpres 113 Kota Sorong, Adriana Sikirit, S.Th menjelaskan bahwa penolakan tersebut disebabkan keberatan orang tua siswa menanggapi berbagai isu seputar vaksin tersebut.

"Orang tua keberatan dengar isu dari luar, makanya kami pihak sekolah menolak. Tapi Saya ambil kebijakan bahwa dinas kesehatan harus kasih sosialisasi dulu ke orang tua sebelum anak-anak divaksin. Jadinya hari ini, orang tua semua diundang terus dinas kasih sosialisasi mengenai manfaat imunisasi. Ada sebagian murid yang saat imunisasi ditemani orang tuanya juga. Pada intinya kami sekolah dan orang tua murid mendukung program ini, supaya anak Indonesia semua sehat dan bebas dari penyakit camoak dan rubela," terang Adriana.

Sementara itu, data dari dinas kesehatan Provinsi Papua Barat diketahui bahwa Papya Barat unggul diperingkat pertama capaian imunisasi MR dengan besaran 70,22 persen dibandingkan 28 provinsi lainnya yang serempak melaksanakan imunisasi MR.

Capaian kinerja tersebut menurut Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan merupakan kerja keras dari petugas kesehatan di setiap daerah terutama puskesmas. Dimana dari 170 puskesmas ada 83 puskesmas yang sudah mencapai target minimal 95 persen diantaranya Puskesmas Malawili, Malawei, Sorong Barat, Remu, Bintuni, Sanggeng, Malisimsa, Malanu, Klasaman dan Sorong.