Gelar Pekan Penukaran Kartu ATM, BI Papua Dukung Program GPN

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Joko Supratikto (tengah) bersama Pimpinan sejumlah perbankan di Papua, saat memberikan keterangan pers/Djarwo

JAYAPURA,- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua gelar penukaran kartu ATM/Debit sebagai bentuk dukungan terhadap program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Penukaran tersebut digelar di tiga lokasi berbeda yakni Halaman Kantor BI Papua pada 20 - 21 Agustus, Taman Imbi pada 23 Agustus dan Halaman Kantor Gubernur pada 24 - 25 Agustus mendatang.

Selama even tersebut, penukaran kartu ATM/Debit berlogo GPN hanya mempersyaratkan nasabah untuk membawa KTP dan kartu ATM/Debit lama. Adapun Bank yang berpartisipasi adalah Bank Papua, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BCA, dan yang akan bergabung pada 25 Agustus mendatang yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat.

"Pada periode penukaran hari pertama yang digelar di halaman kantor BI Papua tercatat lebih dari 500 kartu ATM/Debit lama yang sudah ditukarkan oleh nasabah dengan kartu ATM/Debit GPN.

Kami berterimakasih dan menyambut positif respon dari masyarakat untuk penukaran kartu pada hari pertama," ujar Kepala Perwakilan BI Papua, Joko Supratikto, Selasa (21/8).

Diharapkannya jumlah penukaran kartu tersebut akan terus meningkat di hari penukaran selanjutnya, dan even GPN sebagai menjadi Pemersatu Transaksi Pembayaran Nasional dapat diwujudkan.

"GPN adalah suatu sistem yang mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional.

Dengan kartu berlogo GPN, masyarakat dapat melakukan transaksi pembayaran dalam negeri di kanal pembayaran bank yang berbeda," jelasnya.

Selain itu, kata Joko, transaksi masyarakat akan semakin terlindungi dengan hadirnya GPN karena setiap proses transaksi akan dilakukan di dalam negeri sehingga kerahasiaan data nasabah lebih terjaga.

"Manfaat lain yang dapat dirasakan dengan hadirnya GPN adalah penuruan Merchant Discount Rate (MDR) yang semula berkisar antara 2 persen sampai dengan 3 persen menjadi hanya 1 persen," terangnya.

Tambah Joko, kehadiran GPN dapat memperluas akseptasi nasabahnya melalui kemudahan akses terhadap seluruh kanal pembayaran.

"Bank tidak perlu berkompetisi dalam menyediakan infrastruktur kanal pembayaran, sehingga dapat lebih leluasa dan fokus dalam meningkatkan kualitas layanan kepada nasabahnya," pungkasnya. *