Minyak Kelapa Sawit Picu Pertumbuhan Positif IBS di Papua

Kepala Bidang Distribusi Statistik Provinsi Papua, Bambang Ponco Aji saat memberikan keterangan rilis bulanan BPS, Rabu (1/8)/Andi Riri

JAYAPURA,- Industri manufaktur besar dan sedang (IBS) Provinsi Papua mengalami pertumbuhan positif di triwulan II menjadi 10,55 persen dari triwulan I tahun 2018.

Angka pertumbuhan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan secara nasional yang tumbuh sebesar 1,49 persen.

"Kenaikan angka pertumbuhan ini disebabkan karena selama triwulan II-2018 terjadi peningkatan produksi dari Industri makanan, khususnya minyak kelapa sawit," ujar Kepala Bidang Distribusi Statistik Provinsi Papua, Bambang Ponco Aji, Rabu (1/8).

Kenaikan harga minyak mentah sawit dunia selama triwulan II-2018 menyebabkan negara-negara produsen minyak dunia sepakat meningkatkan produksinya guna menstabilkan pasar global.

Ungkapnya, jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi triwulan II tahun 2017, pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang secara (y-on-y) Provinsi Papua selama triwulan II tahun 2018 juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,70 persen.

"Pertumbuhan yang positif secara y-on-y tersebut disebabkan karena meningkatnya produksi komoditi Industri makanan, utamanya minyak kelapa sawit, produksi minuman dan industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya," jelasnya.

Ditambahkannya, fenomena tersebut mengindikasikan bahwa ketiga kelompok komoditi ini selama triwulan II tahun 2018 produksinya masih lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama pada 2017.*