Melawan Lupa, Hampir Satu Hektar Hutan Mangrove Belum Ditanami

Forum Komunitas Jayapura (FKJ) saa melakukan penanaman mangrove di Pantai Mendug Teluk Yotefa, Sabtu (28/7) siang/Istimewa.

JAYAPURA,-Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli, Forum Komunitas Jayapura (FKJ) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua dan siswa siswi SMP 14 Koya Koso melakukan penanaman mangrove di Pantai Mendug Teluk Yotefa, Sabtu (28/7) siang.

Lokasi ini dipilih lantaran menjadi satu lokasi yang dibabat habis untuk pembangunan jalan Hamadi Holtekamp pada tahun 2015 lalu. Namun sejak saat itu tidak ada perhatian pemerintah untuk melakukan penanaman ulang mangrove yang rusak.

Fredy Wanda sebagai koordinator kegiatan mengatakan, isu hutan mangrove khususnya di Teluk Yotefa menjadi menarik lantaran tiap tahunnya cakupan angka kehilangan hutan mangrove terus terjadi. Laju kehilangan hutan ini makin kencang dari tahun 90an dan tempat yang dulu menjadi rumah ikan, kerang maupun kepiting mulai rusak.

“Jadi lokasi yang kami tanami ini luasnya hampir 1 hektar dan ini termasuk hutan primer yang menjadi korban unprosedural sebuah perencanaan pembangunan. Harusnya pemerintah yang menanami tapi sampai sekarang kondisinya terbiar,"kata Fredy.

Ia mengingatkan bahwa ada hal yang harus dilakukan yakni rehabilitasi apalagi hutan mangrove menjadi dapur bagi tiga kampung yakni Engros, Tobati dan Nafri.

“Untuk sebuah kesadaran memang tak mudah tapi kami coba melakukan dengan cara kami,”kata Fredy Wanda yang juga Ketua Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG).

Namun Fredy sangat menyayangkan bahwa dari aksi peduli yang dilakukan ini ternyata minim diikuti oleh anak-anak Papua.

“Dari hampir 50 peserta yang ikut kegiatan hari ini, hanya 2 anak Papua yang hadir, padahal ini bicara negeri sendiri. Mau sampai kapan kita (anak Papua) menunggu? Apakah sampai hutan kita habis? Mari saya himbau kita lebih peduli lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah peserta yang mengiktui aksi ini mengaku kelelahan, meski demikian mereka bersyukur bisa ikut peduli lingkungan.

“Panas sekali dan medannya cukup sulit. Tapi kami senang bisa mengetahui lebih soal mangrove,"jelas Intan dari Komunitas Pecinta Iguana.

Selain merehabilitasi hutan mangrove, Forum Komunitas Jayapura (FKJ) juga melakukan pembersihan lokasi Dermaga Abesauw Distrik Abepura.*