Gubernur Soedarmo Minta Jemaat Lakukan Ini Saat Resmikan Aula Gereja GKI Petra

Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo bersama Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano usai peresmian aula gereja GKI Petra Entrop, Minggu (10/6)Istimewa

JAYAPURA,- Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo meresmikan gedung Aula Gereja GKI Petra, Bucend II Entrop, Kota Jayapura, Minggu (10/6). Dalam peresmian itu, Soedarmo didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit dan Wali Kota Jayapura Benhur Tomy Mano. 

Dihadapan para jemaat dan tamu undangan yang hadir, Gubernur Soedarmo meminta agar jemaat  tidak hanya melihat pembangunan fisik saja, namun bagaimana bisa menghayati dan melaksanakan ajaran Alkitab dalam rangka meningkatkan ketakwaan dan keimanan sesuai dengan ajaran Yesus Kristus.

Menurut dia, meningkatkan ketakwaan dan keimanan tidak hanya bagi umat kristiani saja, tetapi juga majelis-majelis agama lain yang saat ini selalu berkompetisi untuk membangun tempat-tempat ibadah semegah mungkin namun sayangnya tidak diikuti dengan bagaimana menghayati, melakuan atau mengerjakan sesuai ajaran masing-masing serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Jadi saya harapkan jangan melihat gedung yang megah saja tetapi bagaimana kita meningkatkan kemegahan di dalam hati, mental, dan meningkatkan ajaran-ajaran serta ketakwaan bagi umat yang ada," harapnya.

Lanjut katanya, dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, diyakini seluruh jemaat akan mampu meningkatkan toleransi dan harmonisasi antar agama. "Jadi maknanya yang penting harus dilakukan," tukasnya

Sodarmo mengungkapkan, sesungguhya keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan kewajiban umat beragama. Sebab, semua ajaran agama adalah baik. Artinya, tidak ada agama yang mengajarkan untuk melakukan tindakan anarkis, saling bermusuhan, tidak menghormati, saling menghina dan semua tindakan yang anarkis.

"Semua agama mengajarkan hal yang terbaik, tinggal manusianya ini bagaimana bisa menghayati, meningkatkan dan melaksanakan ajaran-ajaran dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan," tegasnya.

Dia berharap kepada seluruh pimpinan majelis baik agama Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Budha, dan Islam bisa menjaga kerukunan antar umat  yang ada di Papua.

"Kita harus mampu menjaga ketenangan, kedamaian untuk terciptanya stabilitas keamanan dan ketertiban di seluruh Tanah Papua, salah satu yang sudah dilakukan hari ini yakni, kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gereja dan peresmian gedung aula GKI Petra Bucend II Entrop," katanya.

Ditempat yang sama, Ketua Pembangunan Aula GKI Petra Bucend II Entrop, Djuli Mambaya menjelaskan pembangunan aula menghabiskan anggaran sebesar Rp1.595.850.000. Yang mana biaya tersebut asalnya dari sumbangan dana maupun material yang sudah dikonversikan kedalam rupiah.

Sementara untuk pembanguan gedung Gereja GKI Petra yang baru, rencana anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.7.745.000.000, 

"Dengan dana awal yang ada saat ini pada panitia pembangunan sebesar Rp100 juta, yang asalnya dari kas jemaat," ungkapnya.*