Terkait Video Kekerasan, Kodam Cenderawasih Ungkap 8 Oknum Prajurit TNI Telah Ditahan

Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan/Pendam17

JAYAPURA, wartaplus.com - Setelah melakukan pendalaman keakuratan potongan video aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah orang yang menggunakan atribut  TNI terhadap seorang warga sipil, akhirnya Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan jika video tersebut asli dan bukan hasil editan.

Kapendam Cenderawasih , Letkol Inf Candra Kurniawan dalam rilis tertulisnya, Minggu (24/03/2024) mengatakan, setelah video tersebut viral di media sosial dan dibagikan berantai di grup grup whatsapp, pihaknya langsung bergerak cepat untuk melakukan identifikasi kebenaran dari video tersebut.

"Pangdam XVII/Cenderawasih telah memberikan atensi untuk melakukan pendalaman atau mengidentifikasi video tersebut apakah benar atau tidak. Setelah dilakukan langkah itu, ternyata benar terbukti video tersebut keasliannya," ungkap Candra.

Pun dari hasil identifikasi video tersebut, terbukti bahwa para prajurit TNI melakukan aksi kekerasan, sehingga Kodam XVII/Cenderawasih melakukan langkah cepat dengan membentuk Tim Investigasi.

Lebih lanjut Candra mengatakan bahwa Tim Invenstigasi langsung menuju tempat kejadian (TKP), sekaligus mengumpulkan data-data dan bukti-bukti hukum.

Tidak hanya langsung ke tempat kejadian dan mengumpulkan data-data bukti-bukti sebagai proses hukum, namun Tim Investigasi juga berkoordinasi dengan Pomdam III/Siliwangi untuk melakukan pemeriksaan kepada para Prajurit TNI yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

"Pangdam tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum, semua yang melanggar hukum harus diproses hukum. Demikian pula langkah-langkah menciptakan Papua Tanah Damai terus dilakukan oleh Kodam XVII/Cen," tegas Kapendam.

"Pangdam selalu menegaskan untuk menghindari pertumpahan darah di Papua," sambungnya.

Sampai saat ini Tim Investigasi dan pihak Pomdam III/Siliwangi terus melakukan pemeriksaan terhadap Prajurit Yonif 300/Bjw dan diperoleh bukti-bukti awal bahwa terdapat 8 orang prajurit diduga melakukan penganiayaan, sehingga kini dilakukan penahanan oleh Pomdam III/Siliwangi untuk diproses hukum.

"Pemeriksaan terus dilakukan untuk melengkapi bukti-bukti adanya unsur pelanggaran hukum untuk ditingkatkan dalam proses penyidikan. Ini sebagai bentuk tindakan tegas dan keseriusan dalam penegakan hukum terhadap para Prajurit TNI yang diduga sebagai pelaku kekerasan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi 16 detik  yang mana dalam video tersebut, nampak seorang pemuda OAP berada didalam sebuah drum tanpa mengenakan baju, lalu kemudian dianiaya secara sadis berulang kali oleh sejumlah pria yang diduga oknum anggota TNI dari Satgas Batalyon R 300/Bwj yang bertugas di Ilaga, Puncak, Papua Tengah.**