JAYAPURA, wartaplus.com - Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 berhasil menangkap satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Puncak, bernama Jukius Tabuni (32 tahun).
Pelaku diamankan saat berada di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak, Papua Tengah, pada Sabtu (02/03/2024) lalu.
Jukius yang berasal dari Kampung Yenggernok, Distrik Gome itu, diamankan karena diduga sebagai pelaku perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak, pada 1 Februari 2024.
Ka Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulisnya, Senin (04/03/2024) mengatakan, penangkapan pelaku bermula dari laporan masyarakat yang memberikan informasi tentang keberadaan Jukius Tabuni di Kampung Kago.
"Tim Satgas Ops Damai Cartenz-2024 segera merespons dengan melakukan penangkapan. Saat itu ia (pelaku)sedang mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan Kios Serba Murah," ujar Kombes Faizal.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, AKBP Dr. Bayu Suseno menambahkan bahwa Jukius Tabuni ditangkap beserta barang bukti yang ada padanya antara lain, dua unit handpohone, satu ATM Bank Papua, satu karabiner, dan dompet kulit buaya warna coklat.
Kasatgas Bayu membeberkan, Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024.
"Peristiwa perampasan terjadi ketika Kapos Pol KP3 Udara, dan dua personelnya hendak mengantarkan kendaraan roda dua milik Dinas BKD dari Bandara Ilaga menuju Kompleks Pasar menggunakan truk," beber Bayu.
"Saat tiba di lokasi kejadian, terjadi serangan oleh orang tak dikenal (OTK) yang cepat membuka pintu truk dan merampas senjata api,” sambungnya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Posko Ops Damai Cartenz-2024 wilayah Puncak, untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut.
"Penangkapan ini merupakan respons cepat dari Satgas Damai Cartenz 2024 dalam upaya mengatasi keamanan di wilayah Ilaga dan menegaskan komitmen aparat keamanan untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok kriminal bersenjata," pungkas Bayu.**
