Amankan Hari Pemungutan Suara, Polresta Jayapura Tempatkan 460 Personel di 940 TPS

Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon didampingi Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey dan Dandim 1701/Jyp Kolonel Inf Henry Widodo saat melakukan pemeriksaan personil/Humas Polresta Jyp

JAYAPURA, wartaplus.com - Polresta Jayapura Kota turunkan 460 personil untuk mengamankan pelaksanaan pemungutan suara 14 Februari mendatang, di 940 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di 5 Distrik, Kota Jayapura, Papua.

Ini disampaikan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon kepada wartawan usai memimpin Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan TP TPS Pemilu 2024 di lapangan PTC Entrop Kota Jayapura, Sabtu (10/02/2024) pagi.

"Walaupun jumlah TPS lebih banyak dari pada personel kami, tapi masing-masing TPS sudah ada komposisinya, dan personel juga sudah dipetakan untuk TPS aman, rawan dan sangat rawan," ujar Kapolresta Mackbon.

Lanjut katanya, untuk pergeseran logistik ke setiap TPS, akan dilaksanakan pada H-2 pemungutan suara. Oleh karena itu ia telah memerintahkan kepada personil agar mengupdate lokasi TPS masing-masing, dimulai dari Distrik Muara Tami.

"Sepanjang pergeseran pasukan kami, sudah kami sampaikan mereka baik personel maupun KPU harus mengupdate posisi TPS dan mengenali pengeyelnggaranya. Agar pada saat masa tenang nanti kami bisa fokus untuk mengupdate situasi dan kondisi setiap TPS yang ada," terangnya.

Kapolresta Mackbon mengungkapkan, setiap Distrik memiliki TPS Rawan dan Sangat Rawan, dan penanganannya akan berbeda.

"Bila membutuhkan backup jika alami ancaman, ada personel Polresta yakni PHH, ada BKO Brimob Nusantara dan juga TNI," terangnya lagi.

Untuk penempatan jumlah personil, lanjut Kapolresta, akan dipetakan sesuai dengan tingkat kerawanan. "Untuk TPS rawan, kami kondisikan dua personel yang lakukan pengamanan, sementara untuk TPS Aman ada yang satu personel amankan beberapa TPS," bebernya.

"Tentunya untuk mengklarifikasikan suatu TPS dengan kategori Rawan atau Sangat Rawan yakni berdasarkan Pemilu yang lalu dan adanya prakiraan mobilisasi massa serta medan-medan yang sulit seperti di perbatasan serta lokasi yang angka kriminalnya tinggi," pungkap Kapolresta.**