Gerombolan KKB Putus Akses Jalan Sugapa - Titigi di Intan Jaya

Ws.Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan/Pendam17

JAYAPURA, wartaplus.com - Komitmen membangun Tanah Papua benar-benar diwujudkan pada berbagai sektor dan bidang oleh Pemerintah. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan Trans Papua, pembangunan di areal perbatasan Negara berupa Pos Lintas Batas, pembangunan bidang ekonomi sosial budaya dan pendidikan serta bidang  sektor lainnya.

Hal ini seiring juga dengan tingginya partisipasi masyarakat Papua dalam pembangunan yang menunjukkan bahwa masyarakat Papua ingin hidup lebih maju dan sejahtera. Kondisi ini dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Papua pada Triwulan III/2023 mengalami pertumbuhan sebesar 8,28 persen, jika dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kondisi ini diapresiasi karena pertumbuhan Papua melampaui pertumbuhan Nasional.

Namun sangat disayangkan, dengan semangat yang begitu besar dan tinggi agar Papua lebih maju dan sejahtera, terhambat dan dicederai oleh perilaku dari gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tidak berhenti melakukan teror, membakar sekolah dan membakar rumah warga dan fasilitas lainnya, menyerang dan menembak serta membunuh warga sipil dan Aparat Keamanan.

Seperti halnya terjadi pada Minggu (04/02/2024) diperoleh informasi jika gerombolan KKB, dengan sengaja memutus akses jalan Sugapa - Titigi di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, dengan cara menggali lubang selebar 1,5 Meter dengan kedalaman sekitar 2 Meter. Tepatnya di jalan Kampung Mbomogo Intan Jaya.

Ini disampaikan Ws. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, S.E.,M.M. dalam rilis tertulisnya, Senin (05/02/2024).

"Memang benar KKB tidak ingin Papua maju membangun kesejahteraan masyarakat Papua. Terbukti hari ini, telah memutus jalan Trans Sugapa - Titigi di Kabupaten Intan Jaya. Tindakan ini sudah keterlaluan sehingga mempersulit akses dan mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari," ungkap Kapendam.

"Bukannya membantu masyarakat, justru KKB mempersulit masyarakat. Bukan mendukung pembangunan kesejahteraan masyarakat, namun malah menghambat pembangunan," sesalnya.**