Ratusan Warga Amankan Diri ke Pos TNI di Puncak, Pasca Teror Kelompok Bersenjata

Ratusan warga Gome sebagian diantaranya anak anak dan perempuan mengamankan diri ke Pos TNI usai mendapat teror dari kelompok bersenjata di Puncak/penkogabwilhan3

JAKARTA, wartaplus.com - Sebanyak 200-an warga dari 10 Kampung di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengamankan diri ke Pos Gome Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/Bjw, Minggu (12/11).

Ratusan warga tersebut meminta perlindungan, setelah mendapat ancaman dan teror dari Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Puncak.

Sejumlah Tokoh Adat dan Kepala Kampung turut serta bersama warga mengamankan diri.

Dansatgas 300/Bjw Letkol Inf Afri Swandi Ritonga dalam rilis tertulisnya mengatakan, setelah menerima laporan dari Danpos Gome terkait adanya masyarakat yang mendatangi Pos TNI untuk meminta perlindungan dari teror KSTP di Puncak, ia selaku Dansatgas telah mengambil langkah untuk membantu masyarakat tersebut. 

"Saya sudah komunikasi langsung dengan masayarakat dan telah perintahkan Danpos Gome dan Pasiter untuk membantu saudara kita yang mengadu ke Pos TNI, kita akan lindungi mereka dari teror KSTP,” ujar Dansatgas 300/Bjw.



Abelom Kogoya Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, sebagai perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa mereka meminta perlindungan ke Pos Gome dari ancaman dan gangguan Kelompok KSTP.

“Kami takut bapak, mereka ancam bunuh kami, tolong bapak-bapak TNI, kami takut bekerja, takut berladang,” pintanya.

Sementara itu Kepala Staf Kogabwilhan III Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak dalam rilisnya menyampaikan bahwa masyarakat yang mengadu ke Pos TNI Satgas 300/Bjw telah direspon oleh TNI jajarannya dan sudah dicarikan tempat untuk berlindung dan beristirahat.

“Dansatgas Pamtas Mobile Raider 300/Bjw telah mengambil Langkah terhadap masyarakat yang mendatangi Pos jajarannya, mereka untuk sementara telah ditempatkan di Gereja Bethel Jenggernok yang berada dekat di depan Pos serta Honai Honai sekitar Pos Gome, sehingga masih terpantau, TNI juga telah menyediakan makan untuk mereka,” jelas Marsda Deni.**