Freeport Gelar Simulasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Area Rehabilitasi DAS Distrik Kemtuk Gresi

Simulasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Distrik Kemtuk Gresi, Rabu (21/06)/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - PT.Freeport Indonesia (PTFI) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Papua menggelar Pelatihan dan Simulasi Pencegahan Penanggulangan Kebakaran  Hutan dan Lahan di Kampung Mamda, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Papua, 20 - 21 Juni 2023.

Dendy Sofyandi, selaku Koordinator Program Rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai) PT. Freeport Indonesia Perwakilan Jayapura mengatakan, kegiatan pelatihan dan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat atau kelompok kerja penanaman rehabilitasi DAS PT Freeport di Distrik Kemtuk Gresi, agar lebih peduli terhadap bahaya ataupun ancaman kebakaran hutan dan lahan.

"Kita tahu setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Jayapura, salah satunya di Distrik Kemtuk Gresi yang mana di daerah ini adalah daerah yang banyak ditumbuhi alang alang sehingga mudah terbakar," ungkap Dendy, Rabu (21/06).

Penanaman Pohon

Selain itu, lanjut ia, Distrik Kemtuk Gresi merupakan salah satu lokasi daerah aliran sungai di Jayapura yang dipilih untuk direhabilitasi oleh Freeport. Rehabilitasi telah berlangsung sejak 2022 lalu dengan menanam pohon jenis buah buahan dan kayu.

"Kami ada kewajiban untuk melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai, karena ada pinjam pakai kawasan hutan di area kami di Timika, tetapi dalam implementasinya kami ditunjuk oleh Kementerian LHK untuk lokasi rehabilitasi di Kabupaten Jayapura.

Program ini telah dimulai sejak 2022 lalu hingga 2025  mendatang dan total sudah lebih dari 860 ribu bibit pohon yang ditanam," jelasnya.

Khusus di Distrik Kemtuk Gresi, ada 594 hektar yang sudah ditanami pohon buah buahan dan kayu. Dengan melibatkan 19 kelompok  terdiri dari 291 anggota yang merupakan masyarakat asli setempat.

"Sesuai aturan kami wajib menanam 25 persen tanaman buah dan 75 persen tanaman kayu. Namun dari diskusi dengan masyarakat meminta untuk diperbanyak tanaman buah buahan seperti buah matoa, nangka, mangga, durian dan lainnya yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat,"jelasnya

Dendy mangapresiasi semangat dari masyarakat yang mengikuti kegiatan pelatihan dan simulasi yang telah berlangsung sejak Selasa kemarin.

"Mewakili manajemen PT.Freeport, kami memberikan apresiasi. Ada rasa bangga melihat kepedulian masyarakat yang cukup tinggi, untuk memilihara tanaman yang sudah kami tanam sejak tahun lalu," ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan di areal rehabilitasi ini hingga nantinya diserahkan ke pemerintah Provinsi Papua pada 2025 mendatang.

"Ketika tanamannya sudah mencapai setinggi dada, itu kewajiban kami," ucap Dendy.

Ki-ka: Dendy Sofyandi, Markus Donsius Iriando, dan Dawi Wasanggai

Apresiasi

Apresiasi kepada PT.FI disampaikan, Markus Donsius Iriando, selaku pemateri sekaligus instruktur dalam kegiatan simulasi.

"Kami dari Dinas LHK Provinsi Papua memberikan apresiasi terhadap dedikasi dan inisiasi yang telah dilakukan oleh PT Freeport Indonesia yang telah menunjukkan bentuk kepedulian terhadap lingkungan kita melalui program rehabilitasi DAS ini," ucap Markus yang menjabat Kepala Seksi Penanaman Hutan Dinas LHK Papua.

Sebelumnya, lanjut Markus, pihaknya telah membekali kelompok binaan Freeport ini tentang cara penanaman pohon, dan bagaimana merawatnya agar bisa tetap tumbuh  dan berkembang sehingga memberikan pendapatan bagi keluarga.

"Kalau untuk simulasi ini kita bekali dengan berbagai pengetahuan yang berkaitan dengan dan penanggulangan kebakaran hutan, kemudian bagaimana penanganan terhadap korban dari ancaman itu sendiri," bebernya.

Simulasi ini juga bertujuan agar para peserta yang berjumlah lebih dari 30 orang ini bisa mempraktekkan langsung cara penanganan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.

"Apalagi daerah ini dengan vegetasi yang ditumbuhi oleh alang-alang dan sangat riskan terhadap ancaman kebakaran hutan," ungkapnya.

"Kami berharap dengan pengetahuan dasar dan keterampilan yang sudah diajarkan, mereka dapat kembangkan atau terapkan langsung pada areal yang ditanami oleh PT Freeport," harapnya.

Jaga Hutan dan Lahan

Perwakilan peserta, Dawi Wasanggai mengaku bersyukur karena diberi kesempatan untuk mendapatkan ilmu yang luarbiasa.

"Kita sampaikan terima kasih, kita sudah lihat banyak bibit pohon yang ditanam disini, kita merasa bahagia. Saya ajak kita semua untuk jaga hutan dan lahan dengan baik, supaya jangan ada kebakaran seperti yang dulu. Materi yang sudah kita dapatkan, harus kita pergunakan untuk jaga kita punya daerah ini dari ancaman kebakaran hutan," ajaknya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Kampung Mamda, Seblom Dwaa.

"Mewakili pemerintah Kampung, kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi Papua dan juga PT.Freeport yang telah menggelar kegiatan ini. Mari kita sama sama jaga menjaga lahan kita dari ancaman kebakaran hutan," ajaknya.**