Kombes Faizal Benarkan Kelompok Egianus Kogoya Bunuh Anak Kepala Kampung di Lanny Jaya

Kasatgas Ops Damai Cartenz 2023 Kombes Pol Faizal Ramadhani/Humas Damai Cartenz

JAYAPURA, wartaplus.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus dikabarkan telah membunuh seorang anak Kepala Kampung usia 8 tahun berinisial MT.

Egianus Kogoya membunuh anak Kepala Kampung Pimbinom, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, lantaran tidak diberi bantuan makanan.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi saat Egianus Kogoya beserta kelompoknya meminta bantuan makanan kepada Kepala Kampung, ST.

Namun, ST menolak untuk memberikan bantuan kepada Egianus Kogoya dan kawan-kawan. Oleh sebab itu, Egianus Kogoya membunuh MT yang merupakan anak ST.

Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramdani, lewat keterangan pers tertulisnya, Minggu (05/03/2023) malam membenarkan peristiwa keji tersebut.

"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kogoya sendiri," kata Kombes Faizal Ramadhani.

Ia menuturkan, Satgas Damai Cartenz 2023 saat ini sedang memeriksa seorang saksi mata yang diduga melihat secara langsung aksi keji yang telah dilakukan oleh Egianus Kogoya.

Bahkan kabarnya, selain membunuh, Faizal menyebut, saksi juga melihat KKB pimpinan Egianus Kogoya membawa tiga senjata api laras panjang.

Kendati begitu, dirinya mengungkapkan, proses pemeriksaan saksi mata itu mengalami beberapa kendala. Salah satu kendala tersebut adalah masalah bahasa.

"Ada saksi yang kita ambil keterangannya walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa, kita coba jembatani bahwa yang melakukan kelompok Egianus Kagoya dan yang menembak adalah EG," jelasnya.

Kombes Faizal menegaskan, Satgas Damai Cartenz 2023 tetap bertekad untuk menangkap Egianus Kogoya dan juga membebaskan pilot Susi Air yang sampai saat ini masih disandera.

"Kami terus bertekad untuk berusaha untuk mendapatkan dan menemukan dan menyelamatkan pilot Philips Mark," pungkasnya.**