Pasukan TNI Polri Telah Diturunkan Selamatkan Kapten Philip, Pangdam: Kita Menunggu Waktu Untuk Bertindak

Pangdam XVII/Cenderawsih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat memberikan keterangan pers di Lanud Timika, Kamis (16/02)/Andi Riri

MIMIKA, wartaplus.com - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa selaku Penanggung jawab keamanan di wilayah Papua menegaskan, penegakan hukum kasus pembakaran pesawat Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dan upaya penyelamatan terhadap pilotnya Kapten Philip Mark Mehrtens yang masih ditahan kelompok Egianus, terus dilakukan oleh aparat keamanan TNI Polri.

"Saat ini pendekatan dialog yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat setempat dengan kelompok Egianus sedang berjalan," ungkap Pangdam Saleh didampingi Kabinda Papua, Mayjen TNI (purn) Gustav Irianto, Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring, Danpas III Brimob Brigjen Pol Gatot, Danlanud Yohanis Kapiyau, Letkol Pnb Slamet Suharto, saat memberikan keterangan pers di Lanud Timika, Kamis (16/02) sore.

Meski begitu, lanjut Pangdam, mengingat waktu yang terus berjalan dimana aparat keamanan TNI Polri juga mempunyai standar operasi yang harus dijalankan. Oleh karena itu, dalam upaya penegakan hukum agar persoalan ini tidak berlarut karena ada batas waktunya

"Maka apabila tiba waktunya, maka TNI Polri akan melakukan tindakan penegakan hukum secara terukur, terpilih, dan terarah terhadap kelompok Egianus Kogoya," tegas Pangdam.

Ia mengatakan, telah disiapkan prajurit terbaik dari TNI maupun Polri yang terpilih dan terseleksi yang nantinya akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur.

"Sebelumnya kita sudah bekali mereka dan berikan arahan apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh. Salah satunya yaitu jangan sampai melakukan pelanggaran HAM," ujar Pangdam.

"Jadi jangan diragukan, jika tindakan tegas terukur ini dilakukan kita tidak akan keluar dari rambu-rambu HAM. Saya selaku Pangdam Cenderawasih sudah menunjuk Danrem 172/PWY sebagai Komandan Operasi di lapangan, dan nantinya berkolaborasi, bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz yang dipimpin oleh Kombes Faisal," jelas Pangdam.

Ia menambahkan, dalam rangka penegakan hukum pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah New Zealand melalui Wakil Duta Besarnya di Indonesia.

Dukungan Polri

Danpas III Brimob Brigjen Pol Gatot menegaskan, pihaknya akan mendukung secara terus menerus upaya negosiasi yang sudah dilakukan.

"Kita lakukan patroli untuk mencari keberadaan pilot Susi Air yang sedang bersama Egianus Kogoya dan kelompoknya," tegasnya.

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring mengungkapkan dalam upaya penyelamatan Kapten Philip, TNI Polri juga berkoordinasi dengan jajaran BIN dan lembaga/korps lainnya yang ada di Papua.

"Kita mengerahakan semua potensi yang ada.  Semua sumber daya TNI Polri dan juga berkoordinas dengan jajaran BIN dan korps yang ada di Papua," ungkapnya.

Danrem JO menambahkan, aksi teror kelompok Egianus Kogoya yang dilakukan sejak 2017 hingga 2023 telah memakan banyak korban jiwa, sehingga aksinya ini harus dihentikan.

"Oleh karena itu jika ada pihak yang menghalangi proses penegakan hukum, berarti kita anggapa mereka itu bagian dari teror yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya," tegasnya mengingatkan.**